webnovel

CH.116 Masalah Dunia

Masalah skala dunia!? Jangan katakan bahwa aku harus bekerja sama dengan negara lain untuk menyelesaikan masalah ini!? Kalau benar ini akan jadi hal yang paling merepotkan yang aku bisa pikirkan.

"Tuan putri, kami sudah mengumpulkan semua barang bukti yang ada. Juga kami menemukan tumpukan mayat yang sudah membusuk, tidak ada tahanan yang masih hidup. Juga ada sebuah lingkaran sihir di ruangan rahasia bawah tanah."

Lingkaran sihir? Oh tidak, jangan katakan bahwa rencana mereka menyangkutkan soal sihir berskala dunia dengan mengorbankan banyak orang? Ughhh, masalah ini sangat besar dan berat untuk aku tanggung dengan cara biasa.

"Baiklah, apa ada yang menemukan arloji dengan rantai emas itu?"

"Ada di sini tuan putri, silahkan."

"Terima kasih."

Aku mengambil arloji itu dari tangan prajurit itu. Ternyata benar yang dimaksud bukan lah arloji, tetapi stopwatch. Namun informasi yang didapatkan kurang lengkap, stopwatch ini keseluruhannya berwarna emas. Juga di badan bagian belakangnya ada simbol seperti bintang di dalam lingkaran. Tunggu, kelihatannya aku tahu simbol ini.

"Benar dugaanku, ternyata simbol yang sama. Ternyata simbol bintang lingkaran ini adalah posisi di mana lingkaran sihir lainnya berada. Kalau begitu tempat yang harus dituju ada empat, tersebar di seluruh dunia."

"Tunggu, tunggu Kioku, apa yang kau katakan?"

"Ahh maafkan aku Koshiyu, aku terlalu tenggelam dalam masalah ini, nanti aku jelaskan sekalian aku jelaskan ke mama."

Untuk sekarang aku masih harus mengumpulkan semua data yang aku bisa. Kalau sampai tertinggal satu saja, kurasa akan tidak mampu melanjutkan rencana penggagalan ini. Selanjutnya aku harus lihat lingkaran sihir itu.

"Oh ya, prajurit yang ada bawa semua barang-barang ini ke istana, tetapi jangan di serahkan ke siapa pun. Langsung masukan semua barang ini ke kamarku. Peta itu, juga bawa, jangan sampai menyengol sedikit pun dari peniti atau tali yang ada di atasnya."

"Baik tuan putri."

Seluruh prajurit yang tersisa membantuku membawakan barang-barang yang aku harus cermati lebih teliti. Untuk sekarang dan beberapa waktu ke depan rumah ini akan kudatangi untuk mengamati detail-detail yang mungkin terlewatkan.

Sebelumnya dikatakan bahwa lingkaran sihir itu ada di ruang bagian bawah tanah yang tersembunyi. Jadi kurasa rumah bagian atas hanya lah sebagai pengecoh, sedangkan tempat kerja aslinya ada di bawah tanah.

"Ughh, baunya bahkan lebih menyengat dari mayat anak Hoshisuji-san tadi. Kurasa aku harus tahan untuk sebentar, kau bisa menahannya Koshiyu?"

"Tenang saja, lakukan apa yang kau ingin lakukan Kioku."

Setelah mengecek kondisi mayat anak-anak itu, aku mengira bahwa pembunuh itu sudah membujuk banyak anak gelandangan di waktu yang acak. Kurasa dia mencoba membujuk selama bisa melakukannya. Nanti aku harus mintakan untuk mengubur mayat anak-anak ini.

Beralih ke lingkaran sihir itu, aku melihat bahwa lingkaran sihir itu terbentuk dari tali yang berlumurkan darah. Kurasa darah dari anak-anak gelandangan ini digunakan untuk melumuri tali-tali ini. Lingkaran sihir ini sudah lengkap, dan kurasa juga sudah aktif.

"Jadi selama lingkaran sihir ini tidak dihancurkan, walau pembunuh itu dibunuh rencana mereka akan tetap berjalan ya? Kurasa aku harus bertindak lebih cepat."

Lingkaran sihir ini tidak bisa aku hancurkan walau aku menyingkirkan semua tali yang berlumuran darah itu. Sihir ini jauh lebih kompleks dari yang aku duga, tentu saja ini adalah sihir ancaman skala dunia.

"Aku sudah cukup melihat. Kita harus segera kembali dan bertindak lagi."

"Bertindak? Bukan kah masalah ini sudah selesai?"

"Tidak, ini hanya lah permulaannya saja. Jangan banyak bertanya dulu sekarang, tujuan kita adalah untuk menanggulangi sebelum terjadi masalah yang lebih besar terjadi."

Tidak butuh waktu lama untuk kami berdua kembali ke istana menuju ruang kerja mama. Kalau biasanya kami berhenti di luar istana, kami sekarang langsung terbang masuk dan menuju ruang kerja mama baru berhenti terbang.

"Kioku, Koshiyu, kalian sudah kembali, kerja yang bagus."

"Tidak ma, ada yang Kioku harus beri tahu kepada mama. Masalah ini sama sekali belum selesai, ini baru permulaannya saja."

"Apa yang kau katakan Kioku!? Baru permulaannya saja!? Bagaimana bisa!?"

Bahkan mama saja terkejut. Tentu saja, mama tidak mungkin tidak panik karena tidak pernah mengalami masalah sebesar ini bahkan berlanjut. Kurasa aku harus benar-benar menjelaskan semua hal yang aku ketahui.

"Ma, masalah ini bukan soal negara kerajaan kita ini. Masalah ini adalah… masalah skala dunia. Dunia ini sedang dalam ancaman."

"Tidak mungkin… bagaimana ini bisa terjadi? Apa kita sudah terlambat…?"

Tidak, sebenarnya ini masih bisa ditanggulangi sebelum berlanjut lebih lagi. Masih ada kesempatan untuk menghentikan sebelum lingkaran sihir itu aktif total di lima titik di dunia ini. Kecuali kalau aku bertindak lambat dunia ini mungkin akan hancur.

[Kioku, aku lupa mengatakan sesuatu kepadamu.]

���Apa itu Sin?'

[Tadinya aku masih ragu, tetapi akhirnya aku sadar akan sesuatu. Peta dunia yang kau lihat tadi, itu memiliki bentuk yang sama dengan peta dunia asalku. Hanya saja bentuknya terbalik 180 derajat penuh.]

Duniaku adalah kebalikannya dunia Sin!? Ini diluar nalarku, apa ini sebuah kebetulan atau memang disengaja? Dunia ini ternyata punya lebih banyak misteri yang dari aku duga. Kurasa masalah akan ada terus sampai kapan pun.

"Belum ma, kita masih punya waktu untuk menghentikan semuanya ini. Namun kita harus bertindak cepat untuk mengunjungi empat titik lain di seluruh dunia ini. Juga empat titik itu berada berjauhan di seluruh penjuru dunia."

"Di mana saja lokasinya memangnya?"

"Tunggu, mintakan pelayan untuk mengambil peta yang aku bawa dari rumah pembunuh itu."

Peta dunia itu adalah petunjuk ke mana aku harus pergi. Dengan cepat, pelayan langsung mengambilkan peta dunia yang aku minta dan menaruhnya di tempat luas. Peta dunia ini cukup besar dan memenuhi tempat, cukup merepotkan.

"Ma, apa mama pernah melihat peta dunia dan mengetahui posisi negara kerajaan kita ini?"

"Mama pernah tahu, kita berada di titik peniti ini, tepatnya di Barat Daya."

"Kalau begitu ada empat titik lain yang harus kita kunjungi, Tenggara, Utara, Barat Laut, dan Timur Laut. Tepatnya adalah 4 titik yang tersisa di peta ini."

Kurasa mereka adalah persekongkolan yang sangat besar. Walau tempat yang dituju hanya lima titik di dunia ini, pasti ada lebih banyak orang yang berada dalam rencana ini. Kurasa nanti selama aku menangani di titik lain, negara kerajaan ini harus meringkus orang-orang yang terkait dengan masalah ini di negara kerajaan ini.

"Jadi harus ke situ ya…. Namun bagaimana caranya? Itu jauh sekali."

"Kalau soal itu kami bisa tangani dengan kekuatan sihir terbang milik kami. Paling yang kami butuhkan adalah botol berisi penambah mana."

"Hanya itu saja? Berapa banyak memangnya yang dibutuhkan?"

Kalau yang aku prediksikan, manaku bertahan selama 5 jam terbang tanpa berhenti sedikit pun. Jika aku hitung setiap titik yang aku kunjungi, perjalanannya akan memakan waktu sekitar 10 hari secara berputar. Jadi akan butuh botol pengisi mana sebanyak 48 untuk satu orang saja. Katakan lah satu orang 100 botol untuk berjaga-jaga.

"Setiap orang 100 botol. Kalikan jumlah orang yang harus ikut."

"Ughh, berapa banyak orang yang bisa menguasai sihir ini?"

"Kalau bersama teman-temanku semuanya ada 10 orang. Jadi 1000 botol."

Jumlah 1000 botol itu sama sekali tidak sedikit. Kenapa aku katakan begitu, aku pernah mengetahui bahwa satu botolnya sendiri saja berharga 1 Hou. Jadi butuh 1000 Hou untuk semuanya. Kalau dalam satuan koin Plata, setidaknya butuh 100 Plata. 1 Hou bernilai 1 juta mata uang dunia Sin, 1 Plata bernilai 10 juta. Kalau butuh 100 Plata berarti bernilai 1 miliar.

Bukan masalah uang saja, tetapi keterbatasan stok yang ada. Tidak mungkin mendapatkan jumlah 1000 botol pengisi mana dengan mudah. Soal uang sih mungkin aku masih bisa tangani karena aku punya begitu banyak uang padaku.

"Se-seribu botol…. Baiklah mama akan usahakan carikan 1000 botol pengisi mana untuk kalian bersepuluh."

"Ma, aku punya uang untuk membiayai biaya pembelian itu. Botol mana setidaknya berharga 1 Hou. Aku punya uang sekitar 10000 Plata, ambil lah 300 Plata dariku ma."

"Ba-bagaimana kau bisa punya yang sebanyak itu sayang?"

Kalau ditanya bagaimana, aku sendiri pun sebenarnya tidak tahu. Kalian ingat pertama kali aku keluar dari dalam hutan Heiyu, aku bersusah payah mendapatkan uang dengan berburu. Namun sekarang aku malah punya uang yang sangat berlebih dan tidak terpakai.

"Sudah lah ma, terima saja."

Aku mengeluarkan 300 Plata dari dalam kartu identitasku di atas meja. Uang itu begitu banyak sekali, bahkan sampai beberapa jatuh ke lantai dari atas meja. Ingin menyelamatkan dunia? Harga yang dibayarkan juga tidak kecil. Bukan hanya uang, tetapi tubuh, jiwa, dan raga pun jadi ikut merasakan bebannya.

"Baiklah mama akan kugunakan uangmu ini Kioku. Kalian berdua istirahatlah dulu. Mama akan dapatkan 1000 botol mana secepatnya. Mungkin dalam 3 hari baru bisa."

"Itu sudah lebih dari cukup ma. Baiklah, kami akan kembali ke akademi. Jaga diri mama, laporkan saja kalau terjadi sesuatu lewat Erie. Aku akan tinggalkan dia di sini."

Erie menyampaikan pesan jauh lebih cepat dari pembawa pesan mana pun. Dalam keadaan darurat, dia paling bisa diandalkan. Aku juga paling menyayanginya di antara empat monster penjagaku yang lain. Itu juga karena dia yang paling berguna.

"Mama mengerti. Kalau ada sesuatu akan mama sampaikan kepadamu. Jaga diri kalian selama 3 hari ini, jangan sampai sakit."

"Kalau sakit pun aku bisa menyembuhkannya ma. Ingat bagaimana aku bisa sembuh dengan tiba-tiba?"

"Yaa mama tahu, tetapi jauh lebih baik bukan kalau sama sekali tidak sakit."

"Ya deh ma, Kioku ikuti perkataan mama. Kalau begitu kami pergi dulu ma."

Kami berdua meninggalkan istana tanpa bertele-tele. Namun tidak lupa aku menyimpan semua barang yang ditaruh di kamarku yang berasal dari rumah pembunuh itu. Kalau soal penyimpanan aku bisa mengandalkan kalungku, The Goddess Love.

Siguiente capítulo