webnovel

Mode Soft

Setelah aku dan Jae puas memandangi indah nya malam ini, aku memutuskan untuk masuk kedalam karena udara semakin dingin. Jae pun masuk ke dalam menyusulku dari belakang. Tak terasa ini sudah menunjukan pukul 9 malam, pantes saja aku mulai mengantuk, iya sekarang aku jadi ngantukan.

"caa mau tidur?" tanyanya

"nanti deh" aku duduk di sofa mulai menyalakan TV

"belum ngantuk emang?" Jae duduk disampingku

"nanti kalau ngantuk juga kekamar kok"

"mau nonton film apa?" tanyanya yang melihat ku sedang kebingungan dengan film yang bejibun ini di Netflix

"apa ya yang seru?" aku masih focus melihat film-film yang ada dimenu utama

"hhmm suka horror ga?" tanya nya

"not really, buka youtube aja deh" kataku yang beralih membuka youtube

Aku membuka channel Pamungkas saat konser di Jogja, aku memang suka banget sama Pamungkas. Suaranya adem dan juga lagunya banyak yang pake bahasa inggris. Aku mulai terbawa suasana dengan lagu I love you but I'm letting go

"ini lagunya relate banget sama gue" kata Jae yang ternyata ikut terbawa suasana

"ohh ya?" aku menghadapnya, aku suka kalau Jae bercerita

"iyaa gue sama Alice tuh begini"

"gue harus relain dia pergi lah intinya" dia tertawa pelan, mungkin lebih ke tertawa sedih sih

"yaa begitulah takdir Je" aku menepuk nepuk pundak nya pelan

Aku tau bahwa dia terpukul banget akan kejadian ini, kejadian bahwa Alice ternyata sudah di jodohkan oleh ibunya.

"hmm ica juga ya" Jae menatap ku dan tersenyum

"gue kenapa?" aku bertanya

"ica juga ga boleh sedih-sedih, kalau emang takdir begini yang kita bisa hanya menjalani" dia menatapku teduh

Aku senyum dan mengangguk. Aku sebenarnya heran, kenapa sejak kemarin aku merasa nyaman ditatap seperti ini, aku merasa tenang kalau cerita sama Jae. Kenapa dari dulu aku tidak melakukan ini, mungkin saja kalau dari dulu aku melakukan ini, aku dan Jae sudah bisa saling menerima satu sama lain.

Lagu Pamungkas mengalun merdu diruang tamu ini, lampu yang indah ditambah wangi dari ruangan in aku suka banget. Aku semakin larut terbawa suasana, sesekali aku dan Jae ikutan nyanyi lagu yang kami tahu liriknya. Sesekali aku tertawa saat Jae salah lirik, hahhaha dia lucu banget saat kaget kalau ternyata lirik yang ia nyanyiin beda. Jae itu kalau tertawa sangat lucu, matanya yang sipit dan aku suka lengkuk bibirnya saat senyum. Semua terasa nyaman saat ini, Aku merasa pegal duduk seperti ini, lalu aku merebahkan punggungku ke senderan kursi. Masih ditemani lagu mas pam aku mulai merasa ngantuk, dan merasa sangat berat untuk melangkah karena lagu mas pam itu candu banget untuk tidur.

Kulihat Jae yang masih asik menyanyi, dia juga senderan sama sepertiku saat ini. Tiba-tiba saja aku menyenderkan kepalaku ke pundak nya, karena aku sudah ngantuk dan butuh senderan untuk kepalaku yang berat ini. Ku pejamkan mataku supaya tidak melihat reaksi Jae, Aku malu. Jae sepertinya menyadari hal ini, lalu dia mengecilkan suara TV nya, dia melirik ku.

"caa ngantuk?" tanya nya pelan

Aku hanya mengangguk tanpa melihatnya, aku tidak merubah posisiku sama sekali karena ini sangat nyaman. Aku bisa mencium aroma coklat mint dari tubuh Jae dan aku suka banget wangi ini.

"yauda mau tidur dikamar?" tanyanya

Karena aku sudah sangat ngantuk berat, akhirnya aku tidak menjawab apa-apa. Aku hanya ingin tidur seperti ini, jujur saja aku nyaman dengan situasi saat ini. Karena aku tidak menjawab, akhirnya dia mengelus pucuk kepalaku pelan. Harus ku akui Jae itu sepertinya memang punya sisi sesoft ini yang bisa membuatku deg-degan. Tapi aku bisa mengontrol diriku untuk tidak terlihat deg-degan kali ini. Sebenarnya aku belum tertidur pulas, aku masih bisa mendengar sedikit alunan lagu yang ada di TV, dan bisa merasakan Jae sesekali bergerak mengambil remot.

"caa tidur yang nyaman nya" aku bisa mendengar Jae mengatakan nya sambil mengelus pucuk kepalaku

"caa jangan sampai sakit kayak kemarin, dan jangan mikirin apapun dulu"

Dia berhenti sejenak, mungkin dia sedang menatap muka ku saat ini, aku tidak bisa melihatnya karena mataku terpejam.

Saat Jae mengatakan hal tersebut, aku sebenarnya kaget dan ingin bangun saja tapi aku nyaman tiduran seperti ini sambil mendengar deeptalk nya Jae.

"ca apapun yang terjadi kedepan, ayo kita lalui bersama-sama, kita bertiga pasti bisa ca"

"apapun yang akan datang nanti, semoga tidak ada yang pergi dari antara kita ya ca"

"maaf belum bisa menjadi yang terbaik, but im trying my best"

"dann satu lagii.."

Dia berhenti sejenak mengambil nafas yang dalam

"ca bantu gue buat lupain Alice ya" katanya pelan

Aku tahu dia pasti sedih saat ini, sangat sedih. Terdengar dari suara paraunya, aku juga bisa merasakan kesedihan Jae lewat nafas berat nya yang terdengar jelas.

Aku membuat pergerakan penanda bahwa aku akan bangun

"hhmm gue ketiduran ya?" tanyaku sambil mengucek mataku yang ngantuk

"iyaa, tadi mau ngajak pindah kekamar tapi lo uda tidur"

"hahhh ngajak?" kataku

"maksudnya nyuruhh caa" dia tertawa

"awas aja lu macem-macem sama gue" ancamku

"busett galaknya keluar, ya mana berani sih sama orang galak" katanya

Aku bisa melihat dia tertawa dengan bercandaan ku tadi, aku jadi sedikit senang setidaknya aku bisa lihat muka tertawanya saat ini.

"dahh mau tidur" kataku bangkit dari sofa

Jae mengikutiku sampai depan kamar

"lu mau ngapain?" tanyaku

"yaa mastiin aja, takut jatohh kan" katanya

"iyaa ini ga kenapa-napa kok, uda sana"

"iya galak" katanya sambil mengelus pelan kepalaku

Aku hanya dia menatapnya dan tentu saja jantungku mau meledak saat ini. Jae itu ganteng banget kalau lagi mode soft seperti ini

"ihh mukanya merah" ledeknya dan langsung kabur meninggalkan ku

"Jaerennddd" teriak ku

Aku langsung buru-buru masuk kamar untuk melihat dikaca kondisi wajahku, dan ternyata benar. Muka ku sedikit merah. Hhmm aku jadi malu kan Jae uda melihat ini berapa kali ya? Apa dia tau kalau aku suka deg-degan kalau dia lagi mode soft gitu? Bahaya kalau dia tau.

Tok tok tok

Aku mendengar Jae mengetok pintu, dia mau ngapain?

"kenapa?" aku membuka pintuku

"bisa-bisa nya lupa ini" katanya sambil mengangkat gelas susu yang ada ditangan nya

Tuhh apa ku bilang, Jae itu benar-benar protect banget sampai minum susu aja harus rutin. Padahal aku males banget minum susu, aku takut akan menggendut lagi tapi apa daya aku tidak bisa menolak.

"iya iya" aku mengambil gelasnya dan hendak menutup pintu ku

"ettt habisin disini" Jae menahan tanganku

"ihh iya pasti diminum kok" kataku

"engga Ca, Dandi pernah bilang kalo lo bohong, lo malah buang susunya"

Hhh Dandi memang benar-benar jadi spy nya Jae.

"kok tau?" aku kaget sih kenapa Jae bisa tau

"semua yang lo lakuain dirumah gue tau ca" katanya sedikit meledek ku

"gue juga tau lo pas itu minum kopi diem-diem sampe gabisa tidur sampe pagi" katanya

Wahh benar-benar ini Dandi memberithau semuanya ke Jae, aku harus mengultimatum Dandi besok

"iyaa gue minum" aku meminum perlahan susunya

Baru setengah gelas, aku berhenti

"habisin" Jae sedang mode memerintah kali ini

"iya bentar" aku menarik nafas dan menimunya sampai habis

"baguss" katanya sambil senyum

"nihh" aku menyerahkan gelasnya dengan kesal

"good nite ca, mimpiin gue ya" katanya lalu berbalik menuju dapur

Ini pertama kali dia mengucapkan selamat tidur, dan aku masih disini mematung. Masih berusaha mencerna kata-katanya. Aku sedikit kesal karena belum mendengar jawabanku, dia sudah pergi menuju dapur. Aku juga kan ingin mengatakan hal yang sama hhhh.

"gud nite juga je" teriak ku pelan lalu menutup pintu kamarku

Aku tahu Jae bisa mendengar nya, jadi aku merasa lega saja.

Siguiente capítulo