Anna tidak kunjung juga membuka matanya, Jasson terus menggenggam erat tangan Anna dan berharap serbuk keajaiban datang. Dalam hatinya terus berkata, agar Anna tidak mati lebih dulu sebelum acara pernikahan itu tiba. Ella sendiri tidak bisa berbuat banyak, ia hanya bisa berharap juga. Dalam kepalanya terus saja bermuncullan pertanyaan-pertanyaan, sampai-sampai ia sendiri menitikkan air matanya.
"Mengapa semua orang begitu jahat dan selalu saja ingin menang sendiri tanpa memikirkan perasaan orang sekitar. Mereka sungguh tega sekali, apa mereka tidak ingat bagaimana kebaikan Anna yang selalu membantu orang-orang di sekitarnya," ujar Ella dengan keras. Xavier berdiri tepat di depan Ella dan mengangkat dagunya. "Apa yang membuat kamu sedih Ella? Siapa kamu bilang jahat itu hah? Bukankah mereka layak mendapatkan apa yang sudah mereka perbuat?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com