Taksi itu melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan kota. Sesekali berhenti untuk mematuhi lampu merah yang datang lalu kembali berjalan selepas hijau menyala dengan terangnya. Adam duduk rapi di atas kursi penumpang. Remaja jangkung itu tak habis-habisnya menatap pemandangan Kota Jakarta kalau malam tiba begini. Indah, sangat indah. Selama ini ia hanya berada di dalam rumah. Menghabiskan waktu senggangnya untuk membangun galeri seni dan melukis wajah cantik sang mantan kekasih. Dalam setiap goresan itu ada harapan dari Adam untuk semesta. Jaga Davira dan beri dia kebahagian yang setimpal atas apa yang terjadi di masa lalu.
Jujur saja Adam sendiripun tak tahu bagaimana ia akan mengolah perasaan yang begitu mengganggu untuknya seperti ini. Juga ia tak tahu, mau sampai kapan rasa itu ada dan mendiami hatinya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com