Bayu menerpa. Membelai lembut permukaan kulit sepasang remaja yang tegas berjalan membelah jalanan sedikit sepi di depannya. Selepas turun dari halte bus dan memutuskan untuk sejenak mampir di kedai es krim langganannya bersama sang sahabat dulu, Arka merasa lega sudah memastikan bahwa perasaan Rena sedikit lebih baik dari sebelum ini.
Gadis itu baru saja menyaksikan dengan mata kepalanya dan mendengar dengan sepasang telinga miliknya sendiri. Sang kakak benar-benar mengakhiri mimpinya menjadi seorang balerina terkenal. Keluar dari kursus bahkan mengundurkan diri dari sekolah siang ini. Rena tak tahu apa yang sedang terjadi saat ini mengingat kemarin sang kakak masih terlihat baik-baik saja seperti biasanya. Bertengkar dan saling cekcok adalah hal biasa untuk Rena juga Lalita. Sekarang ada satu pertanyaan besar yang menghuni di dalam pikirannya, di mana letak kalimat Rena yang sudah mampu memporak-porandakan pendirian sang kakak kali ini?
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com