Pulang ke rumah? Tidak! Arka tak benar membawa Davira untuk kembali ke rumahnya. Baik gadis yang masih dengan hati kalut dan wajah sedikit sembab sebab isak tangis yang bertubi-tubi turun membasahi pipinya yang sedikit cubby beberapa waktu lalu itu juga remaja yang menjadi navigasi tujuannya malam ini hanya diam tak bersuara sebab memang tak ada yang patut dibicarakan untuk saat ini. Davira hanya terus menatap jauh apa-apa saja yang ada di depannya, mengabaikan paras tampan remaja yang tegas melukiskan semburat wajah kesedihan dan kekhawatiran untuk gadis yang sudah menjabat sebagai teman masa kecil sekaligus cinta pertamanya itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com