"Oh… Kalau begitu...Sepertinya yang dia maksud bukanlah kakakku..." Nayla ragu-ragu sejenak setelah mendengarkannya, dan kemudian berkata, "Kakakku dulu sering membuat Pak Hasan pusing. Dia sering mendapat panggilan orang tua dalam satu semester saja..Kalau dia seperti ini, dia tidak akan menjadi kebanggaan Pak Hasan, bukan? "
"Uh… Hah?" Adrian juga langsung terkejut saat mendengarnya.
Andre memandang Nayla sambil menyipitkan mata. Ekspresinya terlihat malu, dan dia mengepalkan tangannya dan berdeham pelan. Lalu dia berkata, "Oke, jangan bicarakan ini lagi, Nayla. Apa kamu sudah mengerti apa kesalahanmu saat aku memainkan musik itu barusan?"
"Hmm! Aku mengerti !!!" Nayla segera mengangguk, "Aku tahu apa yang salah dari permainanku tadi. Irama yang aku keluarkan tidak sebagus Kakak, jadi aku selalu membuat kesalahan."
"Kalau begitu kamu bisa mencobanya lagi." Andre mengangguk dan menyerahkan biola di tangannya ke Nayla.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com