Citra tidak menjawab, dia menggigit bibirnya dengan keras. Dia seharusnya setuju. Dia seharusnya melakukan ini demi Satya. Tapi kata-kata Louis barusan membuatnya tidak bisa menjawab secara langsung.
"Ketika dia bangun, aku akan kembali," kata Citra.
Louis berkata dengan ringan, "Mengapa repot-repot datang? Aku akan membiarkan kalian saling menyiksa perasaan kalian masing-masing."
"Bisakah kamu ti-" Telepon ditutup sebelum Citra selesai berbicara. Louis pasti menganggapnya setuju dengan syarat yang diberikan olehnya.
Citra meletakkan ponselnya dan kembali ke luar unit perawatan intensif. Laras masih di sana, dan dia duduk di bangku di koridor luar kamar Satya. Citra berjalan ke arahnya. Dia berkata dengan lemah, "Laras, kamu bisa pergi."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com