Sebuah tepukan di pundaknya membuat James langsung menoleh dan mendapati kedua sahabatnya yang baru saja datang menghampirinya membuat laki-laki tersebut yang mengetahuinya pun langsung menghela nafas, setelah itu kembali menatap layar ponselnya.
Kening dari Didan berkerut ketika melihat sahabatnya yang satu ini hanya diam sembari memperhatikan seseorang yang berada di hadapannya saat ini. Tatapannya memandang James yang begitu fokus meratapi ponsel miliknya sendiri.
"Lo lagi lihat apaan, sih?" tanya Didan. "Perasaan dari tadi merhatiin handphone mulu, deh. Lo nunggu kabar dari siapa, hah?"
Meskipun begitu, James tetap tidak menghiraukannya dan lebih memilih untuk melihat ponselnya. Entah apa yang terjadi kepada dirinya, akan tetapi ia merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres di sini sehingga laki-laki itu pun hanya diam meratapi benda tersebut yang membuat Didan dan Alfiz pun menatap heran kepada sahabatnya yang satu ini.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com