Sedari kepulangannya ke Villa, sahabatnya itu terus saja memandanginya membuat Shil menjadi merasa terintimidasi. Entah ia sedang berbaring, menonton televisi, dan lainnya, tetapi dirinya tetap merasa tidak nyaman karena sebuah tatapan yang diberikan oleh Lenna kepadanya.
Bahkan, saat ini saja Lenna masih memperhatikannya dengan kedua mata yang memincing sehingga membuat ia kini bangun daru baringannya dan berdecak kesal memandang sahabatnya itu.
"Lele, kenapa sih lihatin aku terus?!" tanya Shil kesal. "Aku 'kan nggak suka dilihatin kaya gitu!"
"Nggak suka atau pura-pura?" Lenna menaikkan satu alisnya dengan tatapannya yang tidak pernah beralih dari sahabatnya itu sembari menyantap makanannya seperti biasa. "Lo harus jujur sama gue."
"Jujur apa lagi sih, Lele?" Shil menghela nafas, gadis itu sudah benar-benar malas sekarang ketika menghadapi sikap dari Lenna yang terkadang seperti Mona. "Orang nggak ada apa-apa juga."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com