Kedua matanya secara perlahan pun terbuka dengan samar-samar sebuah cahaya mulai masuk ke retinya. Pemandangan pertama yang dilihatnya adalah langit-langit ruangan yang berwarna putih, bahkan sekelilingnya pun sama membuat keningnya berkerut dan rasa pening sedikit terasa.
Dengan perlahan ia mencoba untuk terbangun dari baringannya tersebut dengan dirinya yang kini merasakan peningnya yang begitu luar biasa. Hingga di mana laki-laki itu melihat 3 orang sahabatnya yang saat ini masih tertidur.
James yang berada di sofa sebelah kanannya, sedangkan Alfiz dan Didan di sisi kirinya yang tertidur dengan posisi duduk. Melihat itu ia meringis dan berpikir bahwa kedua sahabatnya tersebut pasti merasa tidak nyaman jika seperti itu membuat dirinya menjadi merasa bersalah.
"Gue udah tidur berapa lama, ya?" gumam Yashelino yang kini sedang melihat seisi ruangan yang begitu sepi.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com