"kenapa..., senyum-senyum begitu." kata Devano yang membuat Hulya melihat kearah suaminya itu.
"aku sudah tidak sabaran ingin melihat keadaan Ros. karena aku sangatlah khawatir juga dengan keadaan wanita itu." kata Hulya dan bergelayut manja di tangan Devano.
"dia bukan siapa-siapa kamu,tapi kenapa kamu begitu khawatir dengan dirinya." kata Devano yang membuat Hulya mencubit tangan Devano.
"aw...,sakit. kok main cubit sih." kata Devano yang langsung mengusap-usap tangannya yang di cubit oleh Hulya.
"lagian pertanyaan kamu itu bikin aku kesel tau gak." kata Hulya yang membuat Devano menaikkan satu alisnya.
"kenapa kesal..." kata Devano dengan heran.
"udah lah. lebih baik kita masuk kedalam." kata Hulya dan langsung menarik tangan Devano.
Devano dia menurut saja,lagi pula tidak akan ada habisnya jika mereka melanjutkan pembicaraan mereka itu. karena tidak satupun di antara mereka yang mau mengalah.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com