Saking cepatnya waktu dan detik bergerak, malam pun tiba. Hujan yang deras tadi pun sudah berhenti. Listrik dan jaringan internet kembali dengan lancar. Steve pun bergegas pulang ke rumah. Karena ia tahu pasti Lyra sudah menunggunya sedari tadi.
"Kenapa Steve belum pulang, ini sudah jam 7 kok masih belum pulang-pulang. Apa dia masih marah dengan aku?" tanya Lyra dalam hati. Tidak henti-hentinya ia mondar-mandir di depan pintu untuk menunggu Steve pulang. Hera sendiri sudah bingung harus melakukan apa.
"Makan sudah, mandi sudah, semuanya apa-apa sudah. Sampai kapan ia harus mondar-mandir seperti setrikaan begitu. Sudah pusing kepalaku ini, andai saja aku bisa kembali ke tempatku sekarang, pasti tidak akan melihat fenomena setrikaan ini," gerutu Hera. Ia pun memutuskan untuk membaca buku saja daripada melihat Lyra yang bertingkah tidak jelas.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com