"Bro Gio, ada urusan apa sama pacarku?" Riga dengan santainya merangkul pundak Gio dan bicara sembarangan, membuat si empunya bahu mengernyit dan jengkel hingga mendorong tangan Riga agar menjauh. Sedang Riga hanya terkekeh.
Langit sudah berdiri di antara adiknya dan Gio, menatap datar pada cowok itu seakan meminta penjelasan apa yang sedang dia lakukan terhadap saudara kembarnya meski sudah jelas dia ditolak mentah-mentah oleh Rindu sejak tadi.
"Gak usah ikut campur Lang, aku gak ngapa-ngapain Rindu kok, cuma mau ngajak makan. Gak boleh?" ucap Gio menatap berani pada Langit.
"Dia bilang mau apa enggak?" sahut Langit santai tapi cukup mengintimidasi.
"Gak mau! Aku ada ekskul Gio!" Rindu dengan cepat menyahut dari belakang Langit.
"Kan gak harus hari ini juga Sayang, kapan kamu bisa aja." Gio membalas ucap Rindu dan membuahkan kedongkolan di benak Langit sebab berani-beraninya kecoa satu ini memanggil adiknya 'sayang'. Dasar playboy cap badak!
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com