"Bim! Mati anak orang nanti Anj*ng! Udah goblok!!" pekik Babas ditelinga Bimo sembari menarik Bimo menjauh, tapi sulit sekali karena Bimo tak mau dengar, begitu pula omongan dari manager hotel yang ikut menariknya.
"Pak, eling pak Masya Allah." pekik sang manager yang jadi takut melihat Bimo gelap mata.
Raya kembali melihat sosok Bimo yang menyeramkan karena marah, tapi kali ini Bimo 200 kali lipat lebih menyeramkan dibanding saat masalah dengan Dika. Ia takut, tapi juga tak bisa membiarkan Bimo seperti itu.
"Udah Bim ... udah ..." ucapnya ragu. Raya masih menangis, tubuhnya masih gemetar. Bimo tak dengar ucapannya dan masih bersikeras menghajar Wira sampai mati. Dalam otak Bimo sekarang Wira harus mati agar tak mengganggu keluarganya lagi. Tak ada sisa kesabaran dalam diri Bimo untuk manusia sampah brengsek seperti Wira.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com