Bimo melangkah lebar dan terburu, kadang ia berlari kecil menuju pintu keluar bandara, ia sudah sampai di Bandung, untungnya pesawat yang ia tumpangi tak pakai transit dulu hingga dalam waktu 2 jam lebih dirinya sudah sampai. Dengan cepat ia masuk ke taksi yang biasanya banyak berjejer menunggu penumpang di pelataran bandara, setelah memasukkan kopernya, Bimo meminta pada supir taksinya untuk ngebut menuju rumah sakit dimana Raya sekarang akan bersalin.
Bimo begitu khawatir, kepalanya seakan mau pecah sekarang saking tak sabar untuk sampai dan melihat bagaimana kondisi Raya, istrinya itu pasti sedang kesusahan. Oh! Rasanya ingin sekali ia menonjok dirinya sendiri saat ini.
"Assalamualaikum, Mah, gimana Raya? Bimo sedang di jalan ke rumah sakit. Ini kena macet." ucap Bimo di telepon saat ia menghubungi mertuanya itu, sial sekali dirinya harus terkena macet karena ini sudah sore dan jam pulang kerja sehingga jalanan pasti padat kendaraan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com