Bimo menghela berat, menengadahkan kepalanya yang mendadak sesak. bagaimana bisa mereka berdua tidak tahu kalau Raya hamil dan kini malah kehilangan janinnya. Rasa bersalah Bimo kini menyesak dadanya. Harusnya dia tidak meninggalkan Raya dan membiarkan istrinya bekerja keras, pantas saja Raya mengeluh lemas kemarin.
Hampir saja Bimo menangis sekarang.
"Jadi, dengan terpaksa kita melakukan tindakan kuretase pada istri anda agar tidak membahayakan nyawa sang ibu juga. Dan sekarang kami sedang melakukan tes darah dan jaringan karena masih ada kemungkinan lain penyebab kegugurannya selain kelelahan pak, hasilnya akan keluar siang nanti setelah melalui pemeriksaan lab." jelas sang dokter menambah kekhawatiran Bimo.
Bimo mendengus pasrah, lebih baik menunggu para tenaga kesehatan ini melakukan tugas mereka dengan semestinya. Ia mengangguk menanggapi penjelasan dokter wanita itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com