webnovel

Lamaran Raya (18+)

Akhirnya, Raya sampai di depan pintu apartemen bernomor 1507 tersebut, kalau Bimo juga tak ada disini, Raya akan menangis sejadi-jadinya karena ditinggalkan lagi, tapi kali ini lebih buruk sebab Bimo menghilang tanpa kabar.

Hatinya sedikit ciut, tangannya terasa dingin dan berkeringat, jantungnya berdegup sangat cepat seperti ditabuh berulang kali dalam tempo memburu. Raya merasa gugup luar biasa sekarang.

Tangannya gemetar kala perlahan bergerak untuk menekan bel pintu itu. Berulang kali Raya menelan salivanya. Akhirnya, ia menekannya, jantung Raya semakin tidak karuan, baru kali ini dia merasakan hal seperti ini.

Lama tak ada sahutan, Raya hampir saja menangis saat ini, matanya sudah sedikit terasa panas. Mau cari Bimo kemana lagi kalau diaa tak ada disini? keluhnya dalam hati.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo