Sial, batinnya merutuk. Hal yang sangat ingin ia hindari benar-benar harus ia hadapi hari ini dan sudah pasti tak bisa ia elakkan.
Perempuan yang sedang bicara di podium itu, membuat semua orang di dalam ballroom menoleh ke arahnya serempak lalu saling berbisik dan saling bertanya siapa sebenarnya Bimo dan apa pengaruhnya sampai harus di notis seperti itu oleh sang senior video editor. Tentu saja sangat jadi perhatian orang itu sebab Bimo orang yang dia suka. Tapi Bimo merasa tingkah Jenny itu justru mengganggu.
Citra, Edo, Ken dan Jeje hanya bisa terperangah dan jadi tersenyum canggung sebab semua mata sedang menatap pada mereka, berbeda dengan Raya, ia justru sibuk menatap Bimo, dan yang paling mengganggunya bukanlah tatapan orang-orang, tapi sapaan perempuan di podium itu terhadap Bimo. Ia baru menyadari alasan Bimo tak ingin hadir di acara ini, salah satunya pasti karena ia kenal dengan perempuan itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com