"Ini lebih capek dari pada muncak Gede-Pangrango," keluh Bimo sesaat setelah kami keluar dari kantor manangement, jelas sekali dia tidak nyaman dan tidak suka dengan lingkungan seperti itu. Dia menatapku dengan ekspresi kasihan seolah-olah sudah terbayang di keplanya bagaimana aku akan jadi lelah selama bekerja sambilan disini. Hahah
"Heheheh, sejauh ini aku nyaman Bim, kayaknya orang-orang disini baik-baik," sahutku menanggapi tatapannya padaku, seolah aku bisa baca pikirannya.
"Yeaah baguslah." aku jadi terkekeh melihat ekspresinya saat mengatakan itu. Hahah.
"Cari makan yuk Bim, udah sore nih. Aku lapeer." ku peluk lengannya lalu menyandarkan kepalaku di bahunya sambil membimbing dia berjalan menuju parkiran.
"Oke, kamu mau makan apa?" Dia mendadak jadi segar kembali. Hahah
"Eeuumm ... apa ya? Kalo kamu mau makan apa?" aku balik bertanya sambil menoleh dengan cepat pada wajahnya, dia balas menatapku.
"Eemm ... bebek bakar gimana?"
"Oseng-oseng mercon gimana?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com