Kami sudah mulai masuk sekolah, setelah kegiatan darama wisata lalu, akhirnya seluruh siswa kelas 2 masuk sekolah lagi, tak lagi terasa rontok setiap sendi kami, sudah puas istirahat selama beberapa hari kemarin.
Semenjak pembicaraan pahit bersama mas Bara dan Babas waktu itu, aku berusaha untuk terlihat biasa saja dirumah, tak menunjukkan apapun pada mamah karena takut beliau kepikiran. Irin juga pasti akan nangis-nangis padaku jika lihat aku kembali seperti saat itu.
Kutahan sekuat hati nyeri dadaku, berdoa setiap malam agar tak lagi mimpi itu datang. Saat ini lebih baik! Memang lebih baik jika aku tidak ingat sedetik pun kejadian itu. Hingga hari ini, aku bisa bertahan dengan mengabaikan trauma itu.
Bimo sudah jemput aku pagi-pagi sekali hari ini. Aku kalah oleh ketegasan pendapatnya, tak bisa kularang dia memegang erat aku. Kini di otakku terpatri, apa yang akan terjadi kedepannya, ya terjadilah, aku akan menggenggam tangan Bimo sambil mengahadapi apapun itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com