Bimo sudah makan bubur yang ku belikan tadi dan sudah minum obat, walaupun buburnya dingin, tapi tetap dia habiskan, setengah aku paksa sih karena aku yang menyuapi.
Kini aku duduk di tepi kasurnya kembali setelah dia sukses menjelaskan padaku tentang fenomena biologis yang terjadi pada laki-laki setiap hari itu adalah hal wajar dan memang kodratnya begitu, tidak disebabkan karena dia sedang ingin melakukan hal yang iya-iya.
Ibas hanya cekikikan melihat aku malu sendiri, dia kini duduk di kursi belajar Bimo. Kami tak turun ke ruang tengah karena kondisi Bimo masih sangat pusing dan lemas, ternyata dia memang kelelahan dan tidak cukup tidur selama darma wisata kemarin, aku sudah membujuknya untuk pergi ke dokter, tapi dia ngotot menolak pergi dengan alasan akan sembuh juga nantinya kalau sudah banyak istirahat dan minum paracetamol.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com