Sekolah meliburkan kami hingga hari minggu, jadi senin depan kami baru masuk sekolah kembali. Syukurlah seperti itu, karena badanku rasanya rontok semua pagi ini. Mamah sudah menelepon Mbok Jum --tukang urut langganan mamah-- untuk kerumah siang nanti, mengurut badanku dan juga kakiku yang keseleo.
Tadi malam, ayah juga telepon dan ngobrol denganku, menanyakan bagaimana kegiatanku selama darma wisata kemarin, apakah ada kesulitan dan lainnya. Karena selama disana aku susah untuk dihubungi, ayah pun demikian, tadi malam harus pergi ke kota sebentar hanya sekedar untuk menelponku, memastikan aku pulang dengan selamat dan baik-baik saja.
Hari ini, adalah hari aku bermalas-malasan. Bimo belum juga menghubungiku dari pagi tadi, apa dia masih tidur sampai siang ini? Sampai aku harus kirim 127 pesan ke nomornya sejak pagi, dan belum ada yang ia balas satu pun.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com