Lina dibuat heran oleh Ivan. Dia tidak ada hubungannya dengan pria itu, tapi pikiran tentangnya selalu menghantui. Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Lina adalah mengeluh kepada Yura. Pada awalnya, Lina harus memikirkan hal itu tanpa memberitahu Yura, tapi dia merasa lelah ketika menyimpannya sendiri. Lina memanggil Yura. Tepatnya, Yura berinisiatif untuk datang ke rumahnya. Tentu saja Lina menyambutnya.
"Aduh, Lina, ada apa denganmu?" Yura melihat ekspresi Lina yang murung. Dia seperti seekor kelinci yang tidak diberi wortel berhari-hari.
"Ada apa denganku? Kamu tanya saja pada orang di sebelah rumahku. Dia mengetahui kata sandi rumahku. Tidak masalah jika dia muncul di siang hari, tapi dia muncul di malam saat aku hendak tidur. Dia memang pria brengsek!"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com