webnovel

Rumah Lina

Usai melihat wajah Yura dengan jelas, mata bocah itu berbinar. Wajah kecil Yura sangat memesona dibandingkan dengan semua gadis yang pernah disentuh olehnya sebelumnya. Jika dia bisa tidur bersama Yura sekali saja, dia rela mati.

Bocah laki-laki itu berpikir begitu, dan semua teman di belakangnya juga berpikiran sama. Bocah yang memimpin ingin mendekat dan menyentuh wajah Yura dengan senyum menakutkan di wajahnya. "Cantik, apa kamu mau menemani kami? Kami berjanji akan memuaskanmu."

Yura mengerutkan kening. Kesialan macam apa yang terjadi padanya hari ini? Haikal ingin menidurinya. Iqbal membuatnya tertekan. Sekarang dia harus bertemu dengan anak-anak kecil ini? Sial, apa keberuntungannya benar-benar hilang hari ini?

Dengan marah, Yura meraih pergelangan tangan anak laki-laki itu dan memelintirnya ke belakang dengan keras. Bocah itu tidak menyangka bahwa Yura, yang tampak sangat lemah lembut, berani melawan. Dia berteriak kesakitan.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo