Atmosfer di ruang kerja Aditama masih sangat tegang karena kejadian tadi.
Aditama berdiri di dekat jendela dengan tongkat, matanya melihat ke luar. Matahari terbenam di sebelah barat puncak gunung, bersinar dengan bintik kuning kemerahan.
Jasmine duduk di sofa, memejamkan mata sedikit, dan menghembuskan napas ringan. Angga bersandar di rak buku, membaca buku yang diambilnya dari rak buku lelaki tua itu di tangannya, membalik halaman buku itu dengan lembut.
Tidak ada yang mengira bahwa Alana adalah cucu Guntur. Jadi ketika latar belakang seperti itu pecah, itu seperti bom yang jatuh di depan kedua orang tuanya Angga tanpa peringatan.
Angga tidak terlalu ketakutan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com