webnovel

Takut Kesepian

Ketika Alana bangun keesokan paginya, dia menemukan bahwa matanya sedikit bengkak.

Matanya bengkak, tapi bibirnya yang terlihat lebih tebal dari biasanya membuatnya sedikit tertekan.

Dia tahu paman mesum itu tidak bisa mengubah sifatnya.

Setelah mencuci dan kembali ke ruang tamu, Hendri pergi untuk membuka toko, dan Destri pergi ke sekolah, hanya Angga yang duduk di meja makan dan membuka-buka koran.

"Sudah bangun?"

Alana berjalan ke arahnya dan duduk, melihat koran di tangannya,

"Apa yang kamu lihat?"

"Hanya melihat-lihat."

Angga menyingkirkan koran itu, lalu pergi ke dapur, memanaskan bubur lagi, mengeluarkan mangkuk, lalu mengeluarkan susu hangat dan menyerahkannya kepada Alana.

Alana sedang sarapan, sementara Angga terus membaca koran.

Dia menatapnya, berpura-pura bertanya dengan santai,

"Apakah kamu tidak akan kembali ke Jakarta untuk bekerja?"

"Selama ini, aku akan perlahan-lahan mengalihkan fokusku ke Jogja."

"Oh."

"Kenapa?"

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo