deni : dimana ini ?
( deni terbangun sambil memegang kepalanya, dan nampaknya ia masih pusing, lalu ada pria berpakaian seperti orang penting masuk ke ruangan tempat deni dirawat ).
deni : who are you ? are you trying to kill me ?
( orang itu memperkenalkan diri ).
jusuf : jusuf is my name, i am a waittre at caffe you visit earlier
deni : ya. are you the one who help me ?
jusuf : simple word is yes.
deni : thank you jusuf, i will never forget about this.
jusuf : it is still too fast for you to thank me, i'm sure on your contact you know ellen, call her now.
deni : how did you know ?
jusuf : soon you are going to know.
( deni menelepon ellen dan ellen mengangkat telponnya ).
deni : hello ellen, this is me, deni, a man you've meet at the airport.
ellen : well hello, i never expecting you will call me, what is happening ?
deni : long story, but someone name jusuf wanted to call you.
ellen : jusuf ?? really ? where is he ?
deni : near me, wait.
( deni memberikan telponnya ke jusuf, jusuf mengambil telepon genggam deni dan meminta izin untuk menelepon diluar ).
( 30 menit kemudian )
jusuf : deni, meet me again at my caffe 7 days from now, i have save your number, i will inform you the time.
deni : before it, please assist me, i want to pay my bill.
jusuf : i've pay it, just return to your hotel, and your stuff is in there.
deni : thank you jusuf.
( deni langsung berkemas hendak pulang ke hotelnya. setelah sampai deni langsung tidur ).
( setelah kejadian kemarin deni memutuskan untuk beristirahat selama 2 hari, dia ketakutan, hari-hari istirahatnya hanya diisi dengan menulis jurnal apa-apa saja yang dilaluinya ).
( setelah 2 hari istirahat )
deni : ah.. ayo lakukan lagi deni...
( deni pun menyiapkan segala keperluannya dan sekali lagi menuju tempat kemarin, namun ada yang aneh, perasaan takut menghantuinnya, namun deni terus melanjutkan penggaliannya ).
deni : pedang keadilan hanya akan dipegang oleh seseorang yang mengerti akan siklus hidup dunia ini.
( deni membaca terjemahan tulisan di artifak, deni selama istirahat kemarin menjalin hubungan pertemanan dengan pria anonim yang mengerti bahasa dan tulisan-tulisan kuno ).
deni : batu apa ini ? seperti tongkat.
( deni mencabut benda itu, benda itu akhirnya berhasil ditarik, benda itu adalah pedang panjang dengan ukiran kuno berwarna hitam ).
deni : lah, ini pedang toh, kok mirip nodachi, nodachi kan dari jepang.
( ketika mengamati pedang tersebut, deni mendengar percakapan dari atas ).
pria 1 : aku sudah menggalinya, tapi belum ketemu, akan kugali lagi.
pria 2 : selanjutnya kau harus berhasil.
pria 1 : baik, aku turun dulu.
( deni yang mendengar itu, bergegas kabur melalui jalan rahasia yang di temukannya ).
( sampai dikompleks luar masjid al-aqsa, deni didekati oleh tentara-tentara israel ).
tentara : may i check that long thing ?
deni : yes you may.
( saat deni hendak memberikan artifak pedang itu, tiba-tiba ada tentara lain yang memanggil tentara yang hendak mengecek ).
tentara 1 : alert, we must stop those demonstrator, hurry up.
tentara 2 : as you heard, protect yourself and leave this place as fast as you can.
deni : yes, thank you.
( deni berlari, deni melihat para demonstran palestina, para demonstran menduga deni adalah orang israel ).
deni : stop it, i am an archeolog, i am not your enemy brother.
( deni mengisyaratkan simbol tauhid. demonstran itu pun menyuruh deni pergi berlindung, sesuai arahan, deni berlari berlindung ).
deni : hah.. hah.. ( mengambil nafas ).
( dering telpon )
deni : hallo ?
ellen : heyya, it's me, visit jusuf's caffe, quick.
deni : on the direction.
( tanpa berpikir panjang, deni segera pergi menuju kafe jusuf setelah disuruh oleh ellen ).
~