Setelah berpindah ke kastil milik Moria, Mereka semua segera berpencar untuk mencari benda-benda yang dapat digunakan. Kecuali Luffy yang pergi ke suatu tempat, dan tempat itu adalah tempat dimana Bartholomew Kuma sedang mengamati pertarungan antara Jinbe dan Moria
"Bartholomew Kuma, apa yang kau rencanakan untuk datang ke tempat ini..?" Tanya Luffy yang tiba-tiba muncul di hadapan Kuma
"The Dreamer Luffy.." Kata Kuma dengan datar saat melihat kemunculan Luffy
"Apa kau datang ke tempat ini untuk membantu temanmu yang sesama Shichibukai..?" Tanya Luffy
"Aku tidak mendapat perintah untuk membantunya, aku datang ke tempat ini untuk menyampaikan sebuah Informasi kepada Moria.." Kata Kuma
"Tapi, sepertinya aku tidak akan dapat menyampaikannya.." Sambung Kuma yang melihat bahwa Jinbe dengan mudahnya menahan pukulan Moria
"Apakah ini tentang Kurohige dan Portgas D Ace..?" Tanya Luffy
Mendengar Luffy menyebutkan nama Kurohige dan Ace, Kuma memandang kearah Luffy untuk sesaat sebelum kembali melihat pertarungan Jinbe dan Moria
"Sepertinya betul.." Kata Luffy
"Izinkan aku menanyakan hal lain padamu, Sepuluh Tahun yang lalu. Kau juga berada di sana bukan..?"
"Berdiri di sebelah seseorang yang dikatakan oleh Kakek sebagai Ayahku.."
Mendegar perkataan Luffy, Mata Kuma yang tersembunyi dibalik Kacamata menjadi sedikit terkejut. Kuma kemudian menatap ke arah Luffy dan berkata "Sepertinya, kau akhirnya mengetahui tentang asal usulmu.."
"Aku adalah teman dari Ayahmu, dan juga seorang anggota Tentara Revolusi.." Kata Kuma dengan nada yang tidak datar lagi
"Jadi begitu, kau bergabung dengan Shichibukai sebagai mata-mata ya.." Kata Luffy setelah mendengar bahwa Kuma juga termasuk anggota Revolusi
"Bagaimana kau bisa mendapatkan kesimpulan itu..?" Tanya Kuma
"Sabo pernah mengatakan padaku bahwa mereka memiliki informan di Pemerintah Dunia.." Jawab Luffy
"Begitu, Sabo ya.." Kata Kuma
"Karena kau telah mengetahui identitasku, Sepertinya aku harus memberitahumu tentang informasi yang ingin Pemerintah Dunia sampaikan kepada Moria.."
"Ya seperti perkataanmu, Itu tentang Kurohige dan Portgas D Ace. Kurohige telah melakukan kesepakatan dengan Pemerintah Dunia untuk mendapatkan posisi Shichibukai dengan menyerahkan Portgas D Ace.."
"Dan saat ini Portgas D Ace telah di tahan di Impel Down.." Kata Kuma
"Tapi sebenarnya, Aku memiliki tujuan lain untuk datang ke tempat ini.." Sambung Kuma
"Apa itu..?" Tanya Luffy
"Aku ingin melihat kekuatan kalian. Tapi sepertinya hal yang tertulis di koran, bahwa kalian semua itu cukup kuat, benar adanya.." Kata Kuma sambil melihat Jinbe kembali, yang sekarang telah mengalahkan Moria
"Jika itu tidak sesuai dengan apa yang dikatakan di Koran, apa yang akan kau lakukan Kuma-san..?" Tanya Luffy
"Aku akan menghancurkan kalian dan memisahkan kelompok kalian ke tempat-tempat tertentu.." Kata Kuma
"Seperti julukanmu, Kau sungguh sangat kejam. Tapi memisahkan, bagaimana..?" Tanya Luffy
"Dengan kemampuan Buah Iblis milikku, aku dapat menerbangkan seseorang ke tempat yang aku inginkan selama 3 Hari 3 Malam.." Kata Kuma
"Sepertinya kemampuanmu cukup menarik Kuma-san, tapi Pulau-pulau yang kau sebutkan itu. Bisakah aku mengetahuinya..?" Tanya Luffy
Kuma kemudian membuka bukunya dan merobek secarik kertas untuk menuliskan nama-nama beberapa Pulau itu beserta Lokasinya, Juga sedikit informasi tentang beberapa Pulau itu di kertas tersebut
"Ini dia.." Kata Kuma menyerahkan kertas itu kepada Luffy
"Terima Kasih.." Jawab Luffy
"Apakah kau tidak berniat untuk menyelamatkan Ace, dia saudara angkatmu bukan..?" Tanya Kuma
"Aku memiliki niat itu, tapi tidak sekarang. Karena aku masih menunggu Orang itu untuk bergerak terlebih dahulu.." Kata Luffy
"Orang itu..? Apa Maksudmu adalah Shirohige..?" Tanya Kuma
"Ya.." Jawab Luffy
"Ngomong-ngomong Kuma-san, apa yang sebenarnya terjadi pada tubuhmu..?" Tanya Luffy tiba-tiba
Kuma menjadi terdiam sebelum akhirnya berkata "Kau menyadarinya ya.."
"Tubuhku telah dimodifikasi oleh seorang Ilmuwan Jenius Pemerintah Dunia, Namanya adalah Dr. Vegapunk.."
"Kejeniusanya telah menciptakan berbagai teknologi yang bernilai 500 tahun lebih tinggi dari teknologi saat ini.." Kata Kuma
"Mengapa kau membiarkannya melakukan itu terhadap tubuhmu..?" Tanya Luffy dengan heran
Kuma menjadi terdiam beberapa saat sebelum berkata "Aku memiliki alasanku sendiri.."
Melihat bahwa Kuma tidak berbiat membicarakannya, Luffy kemudian mengalihkan pembicaraan
"Terima Kasih atas informasi yang kau berikan Kuma-san, kalau begitu aku harus segera kembali ke tempat teman-temanku.."
"Dan kuharap saat kita berjumpa lagi, kita masih berbicara seperti ini.." Kata Luffy yang kemudian menghilang
Kuma menjadi terdiam sesaat setelah mendengar perkataan Luffy. Kemudian Kuma mengeluarkan Den Den Mushi untuk menghubungi seseorang dan tidak butuh lama pihak yang dihubungi oleh Kuma menjawab panggilannya
"Apakah kau telah mengatakannya pada Moria..?" Tanya Seseorang yang di hubungi oleh Kuma
"Aku tidak dapat memberitahunya, saat aku tiba Moria sedang bertarung dengan salah satu anggota Lightning Star.." Jawab Kuma
"Anggota..? Bukan The Dreamer Luffy..?!" Tanya Orang itu dengan terkejut
"Ya, dan sekarang Moria telah dikalahkan.." Jawab Kuma
"Apakah Moria mati..?" Tanya Pihak lain
"Sepertinya hanya Pingsan, tapi dia juga menderita luka yang cukup parah.." Jawab Kuma
"Itu baik, Kita bisa menunggunya pulih untuk mengisi kembali posisi Shichibukai, Karena tidak akan mungkin mendapatkan penggantinya secepat itu.."
"Ngomong-ngomong apakah kau dapat memusnahkan kelompok Lightning Star di situ..? Tanya Pihak lain
"Jika kalian ingin kehilangan dua Shichibukai secara bersamaan, aku akan mencobanya.." Jawab Kuma
"Tidak perlu, kau bisa segera pergi dari tempat itu. Dan bawalah Moria bersamamu.." Kata Pihak Lain
"Baik.." Jawab Kuma yang lalu memutuskan sambungan
Kuma kemudian menghilang dari tempatnya dan muncul di tanah dan melihat Moria yang terluka parah dan sedang pingsan di tanah
Kuma kemudian melepaskan sarung tangannya dan meletakkan telapak tangannya pada Tubuh Moria. Setelah disentuh oleh Kuma, Moria segera menghilang dari posisinya.
Setelah menerbangkan Moria, Kuma kembali mengenakan sarung tangannya sebelum ikut menghilang
---------
Setelah selesai mengambil semua Harta Karun milik Moria, mereka memutuskan untuk beristirahat di Kastil ini.
Tapi yang tidak di sangka adalah, Orang-orang yang disebutkan oleh Luffy sebelumnya. Datang ke tempat mereka untuk mengucapkan terimakasih karena telah mengalahkan Moria dan mengembalikan bayangan milik mereka
Luffy dan lainnya juga menjadi sedikit akrab dengan orang-orang ini, terutama perempuan yang bernama Lola. Karena Lola banyak menceritakan tentang Dunia Baru kepada Luffy dan lainnya
Keesokan Paginya, Luffy dan lainnya memutuskan untuk mengadakan jamuan makan. Mereka juga turut mengundang Lola beserta korban-korban lainnya
Setelah selesai menyantap makanan yang di buat oleh Sanji, Luffy melihat ke arah Brook yang sedang memainkan Piano dan berjalan ke arahnya
Merasakan kedatangan Luffy, Brook menurunkan tempo permainannya dan berkata padanya
"Luffy-san, apakah undangan untuk ikut berlayar bersamamu masih berlaku..?" Tanya Brook
"Kapal kami selalu terbuka untukmu.." Jawab Luffy
"Begitu ya, Aku cukup senang. Tapi Luffy-san, masih ada suatu hal yang aku belum sampaikan padamu.." Kata Brook
"Apa itu..?"
"Apa kau ingat apa yang kukatakan tentang bahwa aku sangat kesepian dan takut hingga merasa ingin mati saja selama Lima Puluh Tahun ini..?" Tanya Brook
"Ya, aku mengingatnya.." Kata Luffy
"Sebenarnya yang membuatku dapat bertahan selama Lima Puluh Tahun ini karena 'Janji' dengan temanku.."
"Lima Puluh tahun yang lalu, Kami membuat janji kepadanya bahwa kami akan kembali untuk menemuinya. Sampai Lautan ini akhirnya menghancurkan kami, dan janji itu sama sekali belum terpenuhi.."
"Sebagai satu-satunya Kru kapal yang tersisa, aku memiliki kewajiban untuk menyampaikan hal ini padanya.." Kata Brook yang masih terus memainkan Piano dengan pelan
"50 tahun yang lalu ya.." Kata Luffy
"Ya, apakah menurutmu 'Dia' masih menunggu kami Luffy-san..?" Tanya Brook
"Tidak ada yang tidak mungkin.." Jawab Luffy
"Ya kemungkinan itu memang ada. Jika 'Dia' terus menunggu kami aku tidak bisa membayangkan betapa menderita dan kesepiannya 'Dia'.."
"Mungkin saja 'Dia' merasa bahwa kami telah mengkhianatinya.." Kata Brook
"Kau tahu Luffy-san, Teman kami adalah seekor Paus. Dan Namanya adalah Laboon.."
"Aku tahu.." Jawab Luffy
"Eh..?" Kata Brook dengan terkejut dan tangannya langsung berhenti memainkan piano
"Saat kami memasuki Grand Line, Kami bertemu dengan seekor Paus Raksasa. Dan Nama Paus itu adalah Laboon.." Kata Luffy
"Apakah kau tahu Brook..? Laboon setiap harinya terus menerus berteriak ke arah Reverse Mountain dan membenturkan kepalanya ke arah Red Line.." Kata Nami sambil berjalan ke arah Luffy dan Brook, dan di belakangnya para Wanita yang lain juga ikut datang
"Itu karena Crocus-san pernah mencari tahu tentang keberadaan kalian. Dan dia mendapatkan informasi bahwa kalian telah melarikan diri dari Grand Line.." Kata Kaya
"Laboon berteriak untuk memberi pesan kepada teman-temannya, bahwa dia masih terus menunggu di Reverse Mountain.." Kata Reiju
"Dan Laboon membenturkan kepalanya ke arah Red Line untuk mencoba menghancurkannya, agar dapat kembali ke West Blue untuk mencari keberadaan kalian disana.." Kata Robin
"Tapi Ketua berhasil menghentikannya agar tidak membenturkan kepalanya lagi ke arah Red Line.." Kata Kuina
"Aku juga membuat janji dengan Laboon untuk mencari keberadaan kalian. Meskipun jika aku hanya menemukan tulang kalian yang tersisa, Aku pasti akan membawanya kembali.." Kata Luffy sambil tersenyum
"Laboon, dia masih Hidup dan terus menunggu kami..." Kata Brook dengan tidak percaya. Bahkan Air Mata yang seharusnya tidak dapat muncul kembali, menetes dari lubang mata Brook yang kosong
Luffy dan lainnya menatap Brook yang tengah menangis dan membiarkannya
Brook yang sedang menangis entah kenapa tiba-tiba mengingat masa lalu, saat dia dan teman-temannya pertama kali berjumpa dengan Laboon.
Setelah beberapa saat, Brook kemudian berhenti menangis dan membuka tengkoraknya untuk mengambil sesuatu di dalamnya
"Dial..?" Kata Luffy yang melihat benda yang dikeluarkan oleh Brook
"Ya, Aku merekam sebuah Lagu pada Tone Dial ini. Lagu yang kami rekam sesaat sebelum kematian kami.." Kata Brook
"Jika kalian tidak keberatan, bolehkah aku memutarnya..?" Tanya Brook
"Tidak masalah.." Kata Luffy
Brook lalu memutarnya, dan dari Tone Dial itu keluar sebuah irama musik yang tidak asing
"Hm? aku tahu lagu ini.." Kata Luffy
Seiring dengan irama musik, Brook mulai kembali memainkan Piano. Dan irama musik yang di mainkan di Tone Dial itu adalah sebuah lagu yang berjudul Bink's Sake.
Dikatakan bahwa lagu ini akan selalu dimainkan oleh para Bajak Laut, tidak peduli apakah mereka sedang berbahagia atau sedang bersedih.
------
"Ini adalah Lagu terakhir yang aku dan teman-temanku nyanyikan. Selama Lima Puluh Tahun ini, entah berapa kali aku telah mendengarkannya.."
"Berada di atas kapal besar itu hanya seorang diri, Tapi mendengarkan lagu ini membuatku merasa bahwa aku tidak sendirian.."
"Bagaimana pun juga aku telah menetapkan hatiku. Dan Tone Dial ini, aku akan menyegelnya.." Kata Brook yang lalu kembali membuka tengkoraknya
"Wow..."
"Wow.."
"Kweek..."
"Akhirnya aku mendengar kabar bahwa Laboon masih sehat dan masih menungguku kembali. Aku juga telah mendapatkan bayanganku kembali dan memiliki kesempatan untuk meninggalkan lautan terkutuk ini.."
"Dial ini yang merekam nyanyian semua kruku dulu, tidak akan aku gunakan lagi. Karena Dial ini ada untuk diserahkan kepada Laboon.."
"Dulu, Setiap harinya terasa begitu menyakitkan. Sejujurnya bahkan aku tidak dapat merasakan harapan yang kecil sekalipun untuk bisa pergi dari tempat ini.."
"Tapi kau tahu Luffy-san, Aku sangat bahagia bisa bertahan sampai saat ini..!"
"Aku benar-benar bahagia bisa bertahan..!"
"Karena hari yang paling membahagiakan ini, akhirnya datang juga..!" Kata Brook
"Jadi Luffy-san, Izinkan Aku untuk ikut berpetualang bersama kalian..!" Sambung Brook
"Tentu saja, Kau selalu di terima di Kelompok kami.." Jawab Luffy sambil tersenyum
Perjalan Kelompok Lightning Star di Grandline : Hari Ke 43