Liana menyipitkan matanya. "Lalu apa kalian percaya padaku? maksudku, bisa saja aku salah satu bagian dari mereka."
"Tentu saja kami percaya. Karena kau itu bodoh," sahut sebuah suara bariton.
"Petter?" Liana terperangah.
Kini Owlen yang keringat dingin.
"Kenapa kau bicarakan hal itu dengan gadis Orph ini hm?" tanya Petter dengan aura intimidasi yang kuat. Liana sampai sulit bernapas dibuatnya.
"Bukankah kau sendiri yang bilang tak apa kalau kita bicarakan ini dengan Liana?" balas Owlen membela diri.
"Tapi aku tidak bilang untuk menceritakannya sekarang Owlen," balas Petter telak. Ia tidak suka disalahkan, karena ia merasa sebagai pemimpin. "Sekarang kau adalah salah satu orang yang dalam bahaya di sekolah ini."
"Kenapa?...kenapa semuanya tiba-tiba seperti ini?" tanya Liana.
"Ruang pribadi milik Shiren mengatakan sesuatu," ujar Ken tiba-tiba buka suara.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com