Ddrrrttt...
Terdengar getaran ponsel yang berada di atas meja rias ku, akupun membuka pesan dari Mira, share lock dan dia sedang bersiap-siap kesana.
"Oke Mir, aku juga bersiap-siap," balas ku.
Setelah selesai, aku pun kembali menatap cermin dan merapikan penampilan ku. Hanya stelan sederhana, aku memakai celana jeans hitam dengan baju kaos lembut bewarna putih polos.
Hemm..., nice.
Akupun kebawah untuk pamit dengan kedua ortu ku "Ma Pa, Tia pamit ya mau ke kafe janjian sama Mira, hanya sekedar santai-santai aja ko Mah."
"Iya sayang, pergilah tapi jgn lewat dari jam sepuluh ya pulang nya," ucap Papa dibarengi senyum kecil dari Mama.
"Siap bos," ucapku sambil nyengir.
Indah banget pemandangan malam ini, bulan yang indah memancarkan sinarnya yang sedikit meredup. Bintang-bintang yang bekerlip seolah olah menemani cahaya bulan yang tersenyum menatap bumi.
Tidak cukup waktu lama sekitar 20 menit aku sampai di tempat kafe yang kami janjikan. Aku memarkir motorku dan masuk ke kafe sambil melihat kekanan dan kekiri mencari keberadaan Mira. Yahh, aku melihat nya duduk di meja pojok sebelah kiri yang menghadap ke kaca luar cafe..
"Mir..." panggilku.
Aku menghampiri dan duduk di depan Mira. "Udah lama Mir nunggu aku?"
"Akhh, nggk ko, belum 10 menit aku disini, oya kamu pesan apa Tia?, Bentar yah aku panggil pelayan nya. "Mba...,"
Pelayan pun datang dan memberikan buku menu. Di kafe ini semua jenis jus ada, makanan kecil seperti kentang goreng, brownies, puding dan masih banyak lagi makanan nya, sangat cocok menemani santai kami.
"Saya jus alpukat sama puding vanila ya mba, Kamu Tia?"
"Aku jus trowberry aja mba, sama brownies coklat nya."
Pelayan pun mencatat pesanan kami dan berlalu dari meja kami.
"Oya Tia, kamu punya rencana nggak buat cuti kita nanti?"
"Hmm..., kan masih lama Mir 1 bulan lagi," ucapku.
Memang setiap 3 bulan sekali kami diberi cuti 1 minggu untuk refreshing.
Ditengah obrolan kami, pelayan pun datang membawa napan berisikan pesanan kami.
"Silahkan dinikmati mba," ucap pelayan itu.
"Iya mba makasih," ucapku.
"Yuuk kita makan Mir, nanti kita lanjutkan lagi obrolan nya."
Mira pun hanya mengangguk sambil nyengir, karena aku lihat dia sedang lahap menyantap puding vanilla nya.
"Hemm..., pantes aja nggak ada suaranya, mulut penuh gitu sama makanan. Dia pun hanya tersenyum menatap ku. selesai menikmati makanan kami, sisa setengah gelas jus untuk menemani obrolan penutup kami di cafe ini.
"Gimana Tia? kira-kira kamu dibolehin nggak cuti nanti kita liburan kemana gitu."
Huph..., aku sedikit menarik nafas, "Sepertinya sih boleh-boleh aja Mir, kan dulu masih kuliah kita pernah bareng-bareng berkemah, camping sampai berhari-hari.
"Iya itukan bareng anak-anak yang lain Tia, orang banyak, kan beda dengan liburan sendiri begini."
"Oke, nanti aku coba tanyain Mama Papa ku dulu, kan waktu nya masih panjang."
"Oke deh, siip," sahut Mira.
Aku melirik jam ditangan ku yang sudah menunjukkan pukul sembilan lewat 30 menit. "Yuk Mir kita balik, besok kan kita harus masuk kerja lagi, lagian sebelum jam sepuluh aku harus sudah ada dirumah."
"Oke oke kita balik."
Mira pun mngeluarkan sejumlah uang dan menaruh nya diatas meja. "Aku yang teraktir," ucap nya.
"Makasih Mir," ucapku sambil tersenyum.
Mira pun membalas senyumanku.
Keluar dari cafe, kami pun pulang kearah rumah masing-masing.
Sampai dirumah, akupun langsung merebahkan badan ku di kasur. Baju pun tak sempat aku ganti, seketika saja mata ku terlelap dan perlahan memasuki dunia mimpi.
Aku kaget, tiba-tiba saja aku berada dihutan yang luas.
Dimana..., dimana aku..., teriakku dalam hati. Aku berjalan menyusuri jalan yang begitu gelap, tanpa penerangan sedikitpun aku menyusuri perlahan jalanan kecil yang di samping nya berdiri pohon-pohon besar yang tinggi menjulang. sesekali aku tersandung akar pohon yang menyeruak di atas permukaan tanah. Namun aku selalu mencoba berdiri dan melanjutkan langkahku.