"Miyu tidak akan mati semudah itu. Jika aku adalah target terakhirnya, maka dia akan datang kemari."
Kata-kata Yuta itu membuat Cecil kembali berharap. Eric melepaskan pelukannya pada Cecil dan Cecil mendekat pada Yuta.
"Tak adakah cara agar aku bisa menghubunginya, Paman?" tanya Cecil.
Yuta menggeleng. "Dan itu akan berbahaya untuknya juga, Yuki," jawab pamannya itu. "Saat ini, tak ada yang bisa kau lakukan selain menunggunya."
Cecil mengernyit. "Tak bisakah … aku menyampaikan satu hal saja padanya?"
Yuta mengerutkan kening. "Apa yang ingin kau katakan padanya?"
"Aku ingin dia tahu, bahwa dia punya tempat untuk pulang, bahwa kita menunggunya," ucap Cecil.
"Bahkan meski dia akan datang kemari untuk membunuh pamanmu?" sebut Yuta.
Cecil tersenyum. "Paman mau bertaruh denganku?"
Yuta tampak terkejut.
"Jika Bibi tidak melakukan itu, apa yang akan Paman lakukan untukku?" tanya Cecil.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com