webnovel

Tensura.! 9

#Flashback

Kembali ketika Ren dan Milim masih berada di dan Genesis.Ren Sedang Duduk bersama milim di pangkuannya sedang bermain dengan Bai kecil sambil melihat ke layar besar di depan mereka yang dimana itu menunjukkan pertarungan antara Carybdis dan Rimuru.

Milim: Apa kau akan benar-benar membunuh Karion.?

Ren: Ada apa.?

Milim: Karion bukanlah orang yang jahat, Aku rasa semua ini ada hubungannya dengan Clayman..

Ren: Aku tahu itu, Aku hanya ingin melihat seperti apa keputusan karion.Lagi pula jika aku membunuh nya aku bisa membangkitkan nya kembali.

Milim: Apa membangkitkan seseorang semudah itu.?

Mendengar ini Ren menatap Milim di pangkuannya, saat ia tersenyum dan berkata.

Ren: Tentu saja tidak, jika Itu berada pada Level Veldanava, itu membutuhkan proses yang sangat sulit, Karena Ayahmu menyebarkan seluruh jiwa serta ingatan miliknya di seluruh dimensi ini. Namun jika itu adalah Karion, itu sangat mudah.

Ren telah bertanya kepada Aoi tentang masalah ini, dimana dia bertanya untuk menghidupkan kembali Veldanava.

Aoi mengatakan pada Ren, jika dia menginginkan kembali menghidupkan Veldanava, Ren harus mengumpulkan seluruh pecahan jiwa yang di miliknya.

Dengan itu Ren kemudian segera menyebarkan clone miliknya untuk mencari seluruh serpihan Jiwa milik Veldanava dan juga mencari Inti Dimensi di dunia ini.

Karena kegiatan itu membutuhkan beberapa waktu Ren mengatakan pada Milim untuk menunggu proses ini.

Milim: Un, Aku mengerti. Lalu bagaimana dengan Clayman.?

Ren: Dia hanya badut bodoh yang di kendalikan oleh Kazaream.

Milim: Eh.? Bukankah Kazaream telah di bunuh oleh Leon.?

Ren: Dia masih hidup dan bekerja sama dengan manusia bernama Kagurazaka Yuuki. Ia meminta Clayman untuk bergabung dengan Anggota Demon Lord untuk mendapatkan Informasi yang ia inginkan kemudian membunuh Leon dengan tangannya sendiri.

Milim: Mengapa kau mengetahui banyak hal itu.?

Ren: Apa kau lupa siapa aku.? aku akan menceritakan sesuatu pada mu, Dahulu sebelum Veldanava bertemu dengan Lucia ibu mu, Aku berulang kali bertarung dengannya dan mengalahkannya higga babak belur. Setelah aku melakukan perjalanan, Aku mendengar Veldanava telah menjadi sangat kuat dan menjadi seorang dewa. Ketika aku menemuinya kembali aku dan dia bertarung sekali lagi yang mana itu hampir menghancurkan seluruh dimensi ini.

Milim: Lalu?! Apa ayah berhasil menang melawan mu.?!

Ren tersenyum dan menepuk kepala Milim saat ia berkata.

Ren: Dia babak belur.. Hahaha.. Aku masih mengingat wajahnya yang kesal karena meskipun ia menjadi sangat kuat, Ia masih tidak bisa melukai ku.

Ren mengetahui ini semua di karenakan Ingatan buatan yang Aoi berikan padanya, maka itu ia mengetahui semua hal tentang Veldanava dan Lucia.

Milim: Hmph.! Aku akan mengalahkan mu suatu hari nanti menggantikan ayah.!

Ren: hahaha.. Kau bertarung selama dua hari dengan ku dan menggunakan semua kekuatan milikmu, tapi kau bahkan tidak dapat menyentuh ku.

Milim: Hmph.! Aku tidak akan menyerah.!!

Ren tersenyum dan mencubit pipi milim saat berkata.

Ren: Aku tahu, kau mirip seperti Veldanava, ngomong-ngomong, Apa Velzado dan Velgryn merawat mu dengan baik.?

Milim: Meraka terkadang mengunjungi ku jika ada waktu. Apa kau juga tahu mereka.?

Ren: Memang, Selain dari Ayah mu, orang yang mengetahui kekuatan milikku adalah Velzado dan Velgryn. Aku yakin mereka telah merasakan energi milikku kemari entah mereka ingat atau tidak, lagi pula itu sudah ribuan tahun lalu.

Milim menganggukkan Kepala nya saat Ren kembali berkata

Ren: Milim-chan, Apa kau bisa melakukan sesuatu untukku.?

Milim: Melakukan apa.?

Ren: Clayman akan mencoba untuk mengendalikan mu dengan teknik miliknya, apa kau bisa berpura-pura untuk membodohi nya.?

Milim: Untuk apa.?

Ren: karena dia merencanakan sesuatu yang buruk pada mu dan semua Demon Lord.

Milim: Hmph.! Clayman bodoh itu berani merencanakan sesuatu pada ku.?! Aku akan menghajarnya nanti.!

Ren hanya menggeleng kan Kepalanya saat ia berkata.

Ren: Dengarkan apa yang aku katakan, jika tidak aku tidak akan memberikan mu kue dan permen lagi.

Milim: Tidak... Tidak, aku akan mendengar mu.

Ren: bagus.

Milim sangat menyukai kue dan permen yang di buat oleh Ren, dan selalu memakan nya selama beberapa minggu belakangan ini.

Saat pertarungan Rimuru dan Carybdis mencapai penyelesaian, Ren mulai mengaktifkan Sharing-an miliknya dan menggunakan Tsukuyomi kepada mereka semua yang berada pada sekitarnya, menciptakan sebuah ilusi yang sangat kuat menyamai sebuah kenyataan yang di mana Great Sage milik Rimuru bahkan tidak dapat mengetahui nya.

Setelah menyiapkan semuanya, Di sinilah aksi pembunuhan Karion terjadi dan di saksikan oleh mereka semua.

#Flashback End

Setelah Ren dan Milim mencapai Kediaman miliknya, Ren kemudian mengeluarkan Karion yang pingsan akibat dampak dari Tsukuyomi.

Melihat ini, Milim segera memukul wajah karion dengan keras hingga ia ahirnya terbangun.

Karion: D.. Di mana ini.??

Milim: Hahahaha.. Karion, kau terlihat menyedihkan..

Karion: M.. Milim, Kenapa kau di sini.? Bukankah aku sudah mati.??

Karion memandang sekeliling nya dengan kebingungan satu sebuah suara terdengar.

Ren: Bukankah kau harus senang kau masih hidup.?

Mendengar perkataan itu karion segera mencari arah di mana suara itu terdengar saat ia melihat seorang lelaki sedang duduk di sofa meminum teh ditangannya dengan santai.

Karion: K.. Kau, bukankah kau telah membunuh ku.?!

Milim': hahaha, karion kau telah tertipu oleh nya. Hahaha

Karion: Tertipu.?! Apa maksud mu Milim.?!

Ren: Jangan berisik, Aku menggunakan kemampuan milikku untuk membuat sebuah ilusi di mana kau telah mati.

Karion: I.. Itu mustahil.! Bagaimana ada sebuah skill seperti itu.?!

Ren tersenyum saat ke dua mata miliknya berubah menjadi merah dan tiba-tiba dunia di sekeliling Karion dan Milim berubah total menjadi Lautan api hitam yang membara.

Tidak hanya dunia mereka berubah, namun suhu di sekitar mereka juga meningkatkan dengan sangat cepat, seakan api hitam itu dapat melenyapkan mereka berdua dengan sekejap.

Ren: Ini adalah kemampuan milikku, aku dapat membuat ilusi yang bahkan dapat membalikkan kenyataan itu sendiri.

Ketika Ren selesai mengatakan ini, mata miliknya kembali seperti semula saat api di sekitar mereka menghilang dalam sekejap.

Ren: Jika aku menginginkan kau mati, aku dapat membunuh mu tanpa menggerakkan satu jari pun.

Mendengar ini keringat dingin menetes di sekujur tubuh milik Karion dan Milim yang mana ia baru merasakan kekuatan sebenarnya dari Ren.

Karion: Monster..

Itu kata-kata yang terucap dari mulut Karion saat ia merasakan betapa mengerikan nya kemampuan laki-laki di depan nya itu.

Ren: Monster.? Bukan, aku adalah dewa.

Milim: Hahaha.. Lihat diri mu Karion.! Kau bahkan berkeringat deras. !

Karion: Jangan mengejekku, lihat dirimu sendiri.!

Milim mengusap keringat dingin dari dahinya saat mengejek Karion.

Ren: yah lupakan itu, aku akan memperkenalkan diri, namaku Yagami Ren, jika kau bertanya pada ku siapa aku, yah katakanlah aku adalah paman Milim.

Karion: P.. Paman.?!

Ren: Benar, aku teman dari ayah Milim. Ah selain itu aku memiliki sesuatu untuk di katakan padamu.

Karion: A.. Apa itu.?

Ren: aku meminta mu untuk berpura-pura mati, untuk membodohi Clayman,ketika ia akan bergerak, ia pasti akan melibatkan Rimuru untuk mendatangi Walpurgis, karena ia menginginkan sesuatu dari nya.

Karion: Si brengsek Clayman, aku tidak menyangka ia merencanakan ini semua.! Dia bahkan memanfaatkan Phobio untuk menjadi alasnya.

Ren: hahaha, tapi bukan dia yang merencanakan ini, tetapi pria bernama Kazaream dan Kagurazaka Yuuki.

Karion: Kazaream.?! Bukankah Leon telah membunuh nya.?!

Ren menggelengkan Kepala nya saat ia berkata.

Ren: Dia belum mati, Kazaream adalah tuan dari Clayman.ia meminta Clayman untuk memasuki Jajaran Demon Lord agar mendapatkan semua informasi dari mereka dan ahirnya dapat membunuh Leon dengan tangannya sendiri.

Karion: Aku mengerti. Lalu apa lagi yang harus ku lakukan.?

Ren: Tidak ada, sebelum Walpurgis di gelar, peran mu belum berakhir. Dan kau harus berpura-pura mati. Sementara itu, Milim apa kau ingat apa yang ku katakan.?

Milim menganggukkan kepalanya dan memukul dada kecilnya saat ia berkata.

Milim: Serahkan padaku.!

Ren tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Ke esokan harinya, Ren meminta karion untuk kembali ke Yurazania dan melanjutkan rencana mereka.

Sebelum kabar kematian Karion menyebar, Karion berhasil menghentikan nya ketika ia kembali ke Yurazania dan memberikan penjelasan pada orang-orang di sana.

Ia juga mengatakan, Yurazania akan menjalin Aliansi dengan kerajaan Tempest yang di pimpin oleh Rimuru.

Di sisi lain, Rimuru sangat terkejut setelah mengetahui Karion masih hidup saat kemudian ia meminta penjelasan dari Ren.

Tentu saja Ren tidak mengatakan yang sebenarnya dan berpura-pura bodoh saat ia mengatakan mungkin itu kemampuan milik Karion.

Namun, Rimuru tentu saja meragukan perkataan dari Ren saat ia menanyakan ini pada Great Sage miliknya dan mendapatkan jawaban, tidak ada kemungkinan Karion memiliki kemampuan seperti itu.

Walaupun Rimuru Meragukan saat Ren mengatakan itu, namun ia tidak menggali lebih dalam permasalahan ini, dan hanya tersenyum pada Ren karena membiarkan Karion hidup.

Beberapa hari kemudian Kerajaan Yurazania mendatangkan utusan mereka bersama Karion sendiri untuk menandatangani perjanjian Aliansi dengan Jura Tempest.

Setelah kejadian itu, Satu bulan telah berlalu saat Milim ahirnya memutuskan untuk pergi dari Kota dan memulai Rencana mereka.

Setelah kepergian dari Milim. Rimuru mulai memikirkan untuk berpetualang dan melihat dunia ini.

Rimuru: Ren, Aku menyerahkan tugas untuk menjaga Tempest pada mu ketika aku pergi.

Ren: Aku tau, berapa lama kau akan pergi.?

Rimuru: Mungkin satu bulan atau kurang, untuk saat ini aku akan mengunjungi kerajaan Brumund untuk menemui Fuze.

Ren: Baiklah.

Setelah percakapan singkat mereka, Rimuru ahirnya berangkat dengan Ranga melakukan perjalanan mereka.

Setelah keberangkatan Rimuru, Ren menghabiskan waktunya untuk bersantai bersama istri miliknya.

Yui: Sayang, apa tidak papa membiarkan Shuna dan Shion.?

Ren: apa yang kamu katakan.?

Haruka: Jangan berpura-pura bodoh.. Mereka berdua telah menunggu mu selama ini.

Mendengar ini, Shuna dan Shion memerah pada muka mereka saat suara lain terdengar.

Yuriko: Fufufu, lihat betapa imutnya mereka saat malu, jangan biarkan dua wanita ini menunggu.

Ren memandang Shuna dan Shion yang sedang memerah saat berkata.

Ren: Apa kalian berdua benar-benar tidak papa.?

Mendengar itu mereka berdua semakin memerah saat mereka menganggukkan Kepala mereka.

Melihat ini, Ren tanpa menunggu lagi membawa mereka menuju ke kamar miliknya di Genesis.

Ren: Shuna..Shion..

Dengan cepat Ren mengunci bibir mungil Shuna dan memaksa bibir miliknya terbuka, ketika lidah miliknya berdansa didalam mulut Shuna.

Tidak berhenti di situ, kedua tangan miliknya mencari posisi yang pas di atas kedua payudara Shuna dan Shion.

Beberapa menit kemudian Ren memisahkan bibir miliknya dari Shuna saat ia berlanjut memakan bibir milik Shion dan berdansa dengan lidah miliknya.

Perlahan, pakaian yang di kenakan oleh dua wanita itu terlepas satu persatu memperlihatkan tubuh mereka yang indah dan lembut.

Melihat pemandangan yang mempesona ini, Great Red perlahan terbangun dari tidur lelap miliknya saat Ren menikmati kelinci merah muda pada payudara Shion.

Permainan berlanjut ketika kedua tangan milik Ren perlahan menjelajahi Surga terlarang dari ke dua gadis ini yang mana menimbulkan suara desahan yang mempesona.

Tidam dapat bertahan lama, Ren kemudian memposisikan Great Red untuk menyerang Lubang Surgawi milik Shuna terlebih dahulu.

Shuna: R.. Ren-sama,perlahaan..

Ren tersenyum dan menganggukkan kepala nya saat ia perlahan menembus pelindung dari lubang Surgawi milik Shuna.

Shuna: Aahhhh.i.. Ini sakit..

Teriakan merdu Shuna terdengar sangat darah segera menetes dari serangan Great Red di mana itu menandakan Shuna telah Resmi menjadi istri Ren.

Di sisi lain Ren yang menyadari ini segera mengunci bibir milik Shuna dan bermain dengan dua payudara miliknya untuk mengalihkan Rasa sakit yang ia rasakan.

Setelah menunggu beberapa menit Ren ahirnya secara perlahan menggerakkan Great Red untuk memperluas lubang Surgawi milik Shuna yang mengakibatkan suara erotis terdengar di dalam ruangan.

Di sisi lain, Ren juga menandakan lubang Surgawi milik Shion disisi nya untuk menberikan kenikmatan pada Shion yang menunggu gilirannya.

Dari sini suara-suara Nafsu telah terdengar Antara mereka bertiga selama empat puluh menit kedepan.

Pak.. Pak. Pak.. . Pak

Shuna: Ah.. Ren-sama.. Ah.. Ah.. Ini. Nik.. Mat.. Ah.. Ahhh.. Aku ingin keluar.. Ah. Ren-sama.. !!

Pak.. Pak.. Pak.. Pak

Ren: Shuna, Aku tidak tahan lagi.. Aku.. Ugh.. Keluar..

Pak.. Pak.. Pak.. Pak

Shuna: Ahhh.. Ya.. Keluar.. Keluar kan.. Ahhh.. Di dalam.. Ahh.. Aku juga ingin keluar lagi.. Ahh.. .

Pak.. Pak.. Pak.. Pak

Ren: Shuna, ugh Terima benih ku ini.. !!

Shuna: Yah.. Ahhh.. Hamil.. Aku.. Akan.. Hamil.. Aku Keluar.. !!!

Spurt.. Spurt.. Spurt.. Spurt.

Air suci Great Red memenuhi Rahim milik Shuna dengan penuh saat perlahan Ren mengeluarkan Great Red miliknya untuk menuju sasaran berikut nya.

Dengan sangat cepat Ren menarik Shion yang berada di setelah nya dan memposisikan Great Red di Lubang Surgawi miliknya.

Shion: Ren-sama,Tolong puaskan aku..

Ren tersenyum saat ia melumat bibir milik Shion dan mendobrak Lubang Surgawi miliknya dengan Ganas.

Shion: mmmphh..!!

Rasa sakit bercampur kenikmatan yang luar biasa di rasakan oleh Shion saat ia Mengeluarkan desahan kuat.

Pak. Pak.. Pak.. Pak.. Pak..

Ren memompa Lubang Surgawi milik Shion selama lebih dari tiga puluh menit dengan berbagai posisi dan gaya yang mengisi seluruh ruangan dengan Nafsu meraka.

Pak.. Pak.. Pak.. Pak. Pak

Ren mencengkram kedua payudara milik Shion saat ia menghantam lubang Surgawi miliknya dari belakang.

Pak.. Pak.. Pak. Pak.. Pak..

Shion: Ahhh.. Ahh.. Agh.. Ren-sama.. Agh. Aku.. Nikmat.. Ahh..Ren-sama

Pak.. Pak.. Pak.. Pak..

Ren: Ahh.. Shion.. Aku akan membuat mu hamil..!!

Pak.. Pak.. Pak.. Pak..

Shion: Agh.. Ahh. Yaa..Aku.. Ahh.. Ingin.. Bayi mu.Ahhhh..

Pak.. Pak.. Pak.. Pak.. Pak

Ren: ah.. Aku keluar.. Shion.. Terima semua sperma milikku.

Pak..pak.. Pak.. Pak.. Pak.

Shion: Agh.. Yah. Keluar..ah.aku.. Keluar .. Juga... Ahg.. Ahhh.. Hamili aku... Ren-sama... Keluar.. !!

Spurt.. Spurt.. Spurt.. Spurt.

Sekali lagi, Great Red mengisi seluruh Rahim Wanita dengan penuh.

Shion yang merasakan sensasi ini menegangkan tubuh miliknya dengan wajah yang menunjukkan kenikmatan tanpa batas ketika Rahim miliknya di penuhi oleh sperma Great Red.

Tidak puas dengan ini Great Red kembali menjamah tubuh Shuna yang belum pulih sepenuhnya dan menghancurkan mereka berdua hingga beberapa jam kedepan

Setelah aktivitas Bernafsu mereka, Ren terlihat sedang berbaring memeluk ke dua wanita di sisiNya yang tanpa busana dengan senyum kepuasan di wajah mereka, saat ia mengeluarkan Dua Cincin untuk di berikan pada Shion dan Shuna.

Menerima kedua cincin dari Ren, Shuna dan Shion meneteskan Air mata bahagia mereka saat kegiatan Nafsu itu berlangsung kembali hingga sore hari.

Ketika mereka telah selesai membersihkan diri mereka, Ren dan dua istrinya itu kembali menuju Tempest saat Shuna dan Shion di sambut oleh Saudari mereka.

Setelah memeriksa keadaan semua istrinya yang mengandung, Ren meninggalkan mereka untuk memeriksa pekerjaan pembangunan Di Kota Rimuru.

Beberapa bulan ini, Kota ini telah berkembang sangat pesat dari desa Goblin yang Rusak parah, menjadi sebuah Kota yang besar dan di isi oleh berbagai macam Ras monster.

Di Kota Rimuru, Terdapat dua patung megah berbentuk Rimuru dengan Wujud manusia miliknya berdampingan dengan Ren di sampingnya di mana itu di buat untuk mengenal pemimpin dan pelindung kerajaan Jura Tempest.

Selama pembentukan kerajaan Jura, Ren memiliki peran sebagai Dewa pelindung Tempest yang mana ia melindungi garis pertahanan terahir jika musuh menyerang.

Rimuru membuat empat kelompok berbeda pada semua pasukan Tempest yang mana di kepalai oleh Benimaru, Gobuta, Gabil dan Gerudo.

Setelah peperangan dengan Orc Lord berahir beberapa minggu yang lalu, Benimaru beserta para Kijin memutuskan untuk menetapkan di kerajaan Jura Tempest ini.

Empat pimpinan ini menguasai empat gaya bertarung yang berbeda seperti Benimaru pasukan garda depan, Gobuta pasukan kavaleri, Gabil pasukan udara dan Gerudo pasukan bertahan.

Sebagai Dewa pelindung Tempest, Ren Di izinkan Oleh Rimuru untuk mengendalikan ke empat panglima ini untuk bergerak ketika serangan terjadi.

Tidak hanya itu, Tempest juga memiliki beberapa pasukan Rahasia lain yang hannya di ketahui oleh Rimuru dan Ren seperti Souei sebagai Assasin dan Touka sebagai mata-mata.

Ketika Ren mengingat semua pekerjaan miliknya untuk membangun Kota ini dari Awal, Ada perasaan bangga tersendiri dari pada ketika ia hanya menonton Anime atau manga saat ia berada di bumi.

Dengan ini, Plot selanjutnya akan segera Terjadi ketika Rimuru bangkit sebagai Demon Lord sejati.

Siguiente capítulo