Dugh!
Auw!
Clara memekik ketika dahinya menabrak dinding di hadapannya. Yang benar saja, Bram menghentakan miliknya dengan kuat ketika memasuki milik Clara. Hal itu membuat Clara merasa tak siap. Sebelumnya, Clara berpikir Bram akan memasukinya dengan perlahan, nyatanya Bram justru menghentaknya dengan kuat sehingga kepala Clara pun tak dapat menghindari dinding di hadapannya.
"Maaf, Sayang," ucap Bram yang segera memeluk tubuh Clara dari belakang tanpa melepaskan miliknya dari milik Clara.
Clara memegang dahinya, membuat Bram melakukan hal yang sama. Bram menyingkirkan tangan Clara yang masih memegang dahinya, kemudian dia mengusap dahi Clara dengan lembut.
Bram mendekatkan bibirnya ke telinga belakang Clara.
"Maaf, Sayang. Aku tak sengaja," ucap Bram. Napasnya memburu, berharap dapat segera menggerakkan miliknya di bawah sana.
"Apa kamu tak bisa melakukannya dengan pelan? Kepalaku sakit," ucap Clara.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com