Betapa terkejutnya Rey ketika mendengar bahwa Ramond adalah anak dari kakak kandungnya sendiri, namun tiba-tiba bahunya ditepok oleh Jelita yang sudah ada di dekatnya.
"Anak angkat." Jelita paham bahwa Rey sedang bingung, jika kakaknya gay bagaimana dia bisa menghamili perempuan. Rahasia ini tetap akan tersimpan rapat dihati mereka.
"Hah! anak angkat?" Rey menatap Jelita dan berganti menatap Arlita dan Mamanya.
"Nanti aku ceritakan, anterin ke kantin sebentar sepertinya aku butuh yang seger-seger, sekalian beli makan buat mama sama ramond." Ajak Jelita yang sudah mengapit lengan kokoh Rey.
"Ayo!!" Jelita menarik lengan Rey, dan apa daya Rey hanya mampu mengikuti apa yang diinginkan adik angkatnya ini.
"Rey pergi dulu, Ma." Ucap Rey sambil mingikuti langkah Jelita.
Mereka berjalan melewati lorong rumah sakit, dengan Jelita yang masih bergelayut manja pada lengan Rey, sedang Rey berjalan dengan santai, kedua tangannya ia masukkan ke saku celana panjang kain yang ia kenakan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com