HAPPY READING….
Raka saat ini sedang memandangi handphonenya setelah dirinya mematikan sambungan telphonenya secara sepihak. Ia hanya diam saja, tetapi dalam hati berharap jika Kenan menelphonenya.
Ya, Raka sengaja mematikan sambungan telphonenya tidak mempedulikan perkataan dalam dirinya tadi yang mengatakan betapa bodoh dirinya. Ia seharusnya bisa lebih bahagia lagi, apa lagi jika ingin seorang wanita, Raka lebih mudah untuk mendapatkan wanita-wanita itu di bandingkan Kenan. Jadi, untuk apa lagi berharap pada Kenan.
Namun, sisi jiwanya yang lain berpikiran lain. Apalagi ketika Kenan mengatakan jika mereka butuh waktu berbicar berdua saja dan Kenan meminta Raka untuk menemuinya di kantor atau Kenan datang ke appartement Raka. Sisi jiwanya yang lain pun melawan sisi jiwanya yang lain yang mengatakan Raka bodoh. Ia pun menguatkan sisi jiwanya yang lain untuk menerima Kenan kembali.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com