webnovel

Pak Presiden

=Author POV=

Dentang jam berbunyi nyaring dengan jarum jam yang menunjukkan pukul delapan pagi, jam rutin untuk pak Presiden sarapan juga meminum obat. Para pelayan mengetuk pelan pintu kamar Tuannya dengan ditemani seorang ajudan Presiden yang perempuan. Mereka segera meletakkan nampan makanan di meja dekat tempat tidur Presiden.

Seperti biasa, pria yang semakin hari nampak semakin tua itu telah rapi dan duduk di kursi roda memandangi taman yang mulai menyajikan keindahan di pagi hari. Cahaya matahari yang masih hangat menyinari seluruh taman diiringi dengan suara serangga kecil membuat suasana pagi sangat nyaman. Itu adalah suasana kesukaan pak Presiden.

Sebelumnya, pagi – pagi sekali seorang pelayan sudah masuk dan membersihkan ruangan Presiden juga telah membukakan gorden serta jendela agar angin alam dapat masuk ke ruangan.

"Permisi, Tuan. Sarapan telah siap," seorang pelayan berseragam warna peach menghampiri Presiden yang tengah menatap kosong taman.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo