webnovel

Putra Presiden

=Author POV=

Para Anak Anggota diperintahkan untuk mengikuti kalimat yang akan diucapkan oleh ketua Pasukan Hijau dengan lantang. Jika ada yang melakukannya dengan tidak sungguh-sungguh, maka pelafalan kalimat sumpah akan diulang hingga serempak.

Langit masih saja gelap bahkan menjadi semakin gelap tak berangin benar-benar seperti malam. Hanya api unggun raksasalah yang menjadi penerangan tunggal di halaman Gedung Kuning itu.

Gendering sudah tak lagi berbunyi, menjadikan suasana begitu hening hanya terdengar suara api yang melahap kayu juga jerami yang gemertak.

Para Anak Anggota seolah tak memiliki daya lagi, mereka hanya diam dan selalu nurut. Otak mereka masih berfikir menganai apa yang akan terjadi selanjutnya, tetapi tubuh mereka mematung.

"Ucapkan setelah aku selesai mengucapkan perkalimatnya!" suara Arlan nyaring dan berat seperti saat ia melatih.

"Siap!" pasukan Anak Anggota menjawab dengan suara yang tak kalah lantang.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo