Setelah Michael memarkir mobilnya, kedua remaja itu turun dari mobil. Cahaya matahari yang terik itu membuat mereka menyipitkan mata mereka.
"Kenapa kamu tiba-tiba mau ganti handphone?" Michael memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong celananya, "Bukannya handphone mu masih baik-baik saja?"
"Emangnya kenapa? Handphone ku yang lama sudah ketinggalan jaman, jadi aku mau ganti." Balas Gabby, seperti anak kembar, kedua remaja itu sama-sama memasukkan tangan mereka ke dalam kantong celana.
"Cuman penasaran saja, kok ibu mu mau membelikan mu handphone baru." Balas Michael, dia menaikkan kedua bahunya.
Seperti balita yang baru saja dibelikan balon, Gabby tersenyum dengan lebar, "Awalnya ibuku nggak setuju, tapi karena aku memberinya kasih sayang yang tiada duanya, ibuku akhirnya setuju!"
Mendengar itu membuat Michael tidak bisa menahan gelak tawanya. Namun laki-laki itu langsung menggigit bibir bawahnya ketika ia melihat Gabby menoleh dan memelototinya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com