"Haa..." Michael menghela nafasnya, "Baiklah, baiklah, aku minta maaf. Maksudku aku cuman nggak mau hari-harimu menjadi buruk karena Billy. Lain kali jangan ajak ngomong dia ya."
"Kamu kok nggemesin banget sih," Gabby mencubit pipi Michael, "Iya, iya, aku nggak akan ngajak Billy ngomong lagi."
"Ayo ke kantin." Ajak Michael, laki-laki itu menggandeng tangan Gabby.
Sejak kejadian itu, Kristina dan Billy selalu bertengkar setiap hari. Setiap mereka selesai berlatih, mereka pasti akan berdiri saling menghadap satu sama lain. Siapa yang lebih pantas untuk Gabby adalah topik mereka adu mulut.
Sabtu pagi, sekitar jam 6 rumah berpagar putih itu terbuka. Remaja perempuan yang mengenakan seragam sekolah tergesa-gesa untuk membuka pagar itu. Dia berlari sambil menggigit roti selainya.
"Aku sudah siap." Seru Gabby, dia memeluk pinggang Michael.
Michael menoleh sebentar, menganggukan kepalanya lalu menyalakan mesin motornya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com