webnovel

Devil Cat

Eros mendengar suara tetesan air berada tepat tidak jauh darinya. Tapi dia tak tau jelas dimana tempat itu. Manik gelap eros terus mengamati sekitar walau dia tak bisa melihat apapun karena kegelapan ini. Terdengar suara tangan merayap mendekat padanya membuat eros ketakutan. Suaranya mulai mendekat sebelum dia berpindah di tempat yang terdapat begitu banyak cermin. Dia melihat para guardian yang berlumuran darah dari cermin cermin itu. Eros berteriak histeris menatap tak percaya akan apa yang dia lihat. Sampai disebelah nya ada kucing hitam dengan manik berwarna biru dan hijau yang menatapnya. Eros memberanikan diri bertanya pada kucing itu sampai dia mulai ingat bahwa kucing itu termasuk salah satu dari panglima iblis. Eros mundur dengan cepat sampai terbentur cermin yang memperlihatkan damian yang tertusuk banyak bunga dengan tubuh berlumuran darah. Kucing hitam itu hanya tersenyum kepada eros dengan manik nya yang terlihat bersinar. Sampai tangannya ditarik oleh bayangan hitam dan membuatnya berpindah tempat lagi. Kali ini dia berada di sebuah rumah kosong dengan api yang membakar habis sisi bagian kanannya. Dia terkejut dan mulai mendekati pintu keluar namun eros tak bisa membuka pintu itu sama sekali. Suara tawa berasal dari api itu membuat eros menatapnya tajam.

"Siapa kalian" ucap eros dengan wajah yang mulai berkeringat karena merasakan hawa panas

Eros tak mendapatkan jawaban sama sekali dan membuat api mulai mendekati tubuhnya. Eros mulai kepanasan sampai api menyembur tepat di tubuhnya. Dia berteriak keras tapi lagi lagi dia dibawa ke tempat lain. Kali ini dia berada di sebuah lapangan luas dengan air yang berada dibawah kakinya. Dia melihat ada tujuh pria bertopeng dengan jubah hitam yang mendekatinya. Tapi tidak hanya itu dibelakang ketujuh pria itu dia melihat kelima pria dengan tubuh seperti monster. Dan lebih membuatnya terkejut saat dia tau siapa kedua belas pria disana. Mereka adalah para guardian yang sekarang, dan berarti itu adalah dia dan teman temannya yang lain. Nafas nya terasa sesak saat mendengar suara suara yang aneh menyapa dendang telinganya. Tapi eros terus berusaha untuk mengelak akan suara yang mengatakan untuk menyerah.

"Semua akan sia sia, kau tau itu eros"

"Jangan abaikan kami, kami adalah kau dan teman temanmu itu"

"Bukankah kau tau akhirnya eros"

"Lihat kami eros, ini dirimu dan teman temanmu"

"Tak ada yang bisa kau lakukan eros, kalian hanya akan mati"

"Ikutlah dengan kami jika kau ingin dirimu dan teman temanmu hidup"

"Kami akan menjaga dirimu dan teman temanmu eros"

"Menyerahlah"

"Menyerahlah eros"

"Kau harus menyerah"

Eros menutup telinganya rapat rapat sampai bayangan putih datang dan memperlihatkan teman temannya yang hidup dengan baik. Eros yakin bahwa seluruh teman temannya baik baik saja dan dia tak akrab pernah terpengaruh oleh makhluk iblis itu. Dia tersenyum di sela sela ketakutan nya sampai dia tak sengaja menyentuh gelang di tangan kirinya membuat hewan suci keluar dari sana. Wajah eros terlihat terkejut saat hewan suci itu muncul.

"Tenang tuan" ucap hewan suci itu walau hanya seekor kucing kecil tapi hewan itu dapat berguna untuk sekarang

Dia adalah kucing tingkat dua, tepat apa yang dibutuhkan eros untuk sekarang. Dia butuh seseorang untuk membantunya melawan ketakutan dan keraguan yang dia miliki dengan rasa percaya akan mendapatkan kebahagiaan lebih. Tatapan para pria bertopeng dan setengah monster itu mulai ketakutan. Melihat hewan suci berada di tempat yang seharusnya menguntungkan mereka. Kucing kecil berwarna coklat itu mulai terbang berputar di sekitar eros membuat cahaya biru keemasan menyelimuti tubuh eros. Perasaan penuh semangat eros kembali membuatnya bisa menatap para pria yang mirip dirinya dan teman temannya dengan tajam. Eros mulai mengeluarkan elemen es dan membuat es di bawahnya. Sampai dia mulai mengeluarkan petir dari tangan kirinya dan membuat kedua belas pria itu menghilang bagai debu.

Hewan suci itu masih berada di sebelah nya sampai dia kembali berpindah tempat di lapangan luas dengan banyaknya bunga disekitar nya. Dia melihat teman temannya ada disana dengan pakaian putih yang indah. Eros mulai berlari mendekati mereka tapi lagi lagi dia dibawa oleh kenyataan yang memperlihatkan kucing hitam dengan warna manik berbeda itu. Kucing itu mulai membuat tubuhnya lebih besar dengan manik yang terlihat tajam. Giginya juga ikut panjang dan tajam dengan taringnya yang berada di luar mulutnya. Hewan suci miliknya itu menatap kucing itu kesal.

"Dia adalah kucing iblis tuan, tuan hanya cukup tenang dan tak boleh merasa ragu akan keputusan tuan" jelas hewan suci itu dan mulai bertengger di bahu kiri eros

"Ternyata kau bisa lepas dari ilusi ku, cukup mengesakan bukan tapi kau perlu ingat bahwa aku tak akan membiarkan dirimu keluar dalam keadaan hidup" ucap kucing itu dengan suara berat dan dalam

Eros terus menatap tanpa perasaan apapun dia hanya berfikir soal impian kebahagian dia dan para guardian lain. Kucing itu geram saat tau eros tak terpancing sama sekali sampai kobaran api mulai melahap tubuh eros kembali. Eros hanya diam dan mulai mengeluarkan elemen airnya tubuhnya yang mengeluarkan cahaya berwarna hijau laut dan biru secara bersamaan. Tangan memegang belatih yang diselimuti es dengan pola petir di tengahnya. Eros mulai menutup matanya dan bernyanyi kecil tentang kebahagian yang didapatkan selama ini bersama para guardian lain. Dia juga merasa senang saat bisa menyelesaikan masalah bersama. Dia juga merasa senang saat melihat tawa para guardian lain. Kucing suci itu juga membantu dengan mempertahankan kebahagian eros. Karena dia tau jika kucing hitam itu akan datang disaat para guardian memiliki rasa keraguan terhadap satu sama lain walau sekecil biji jagung.

Rambut eros berubah warna menjadi abu abu dengan manik yang terbuka lebar dengan warna manik sesuai keberuntungannya. Terlihat jelas pakaian eros mulai berubah menjadi putih dari mulai baju sampai sepatu nya. Dibelakang punggungnya berkibar jubah putih dengan lambang bulu putih bersih. Belatih miliknya mulai bersinar dan dengan cepat eros melempar belatih itu tanpa kedip sekalipun. Dia melihat kucing hitam itu tertusuk belatih miliknya dan membuat tubuhnya yang membeku dan kehilangan tenaga karena elemen petir eros. Eros tersenyum menatap kucing itu membeku dengan baik. Dia mengambil belatih itu tanpa perlu menariknya dari es karena belatih itu langsung kembali para eros. Eros mulai melihat cahaya putih dan mengikuti cahaya itu sesuai perintah hewan suci miliknya.

"Hah.." eros terbangun dengan tubuh yang berkeringat deras

Siguiente capítulo