"Nah, mama dengar 'kan? Bang Satria nggak mungkin melarang mama tidur sama aku."
Mama hanya tersenyum seraya menepuk-nepuk punggung tanganku. Semoga mama nggak mencium gelagat aneh dariku.
"Firman, sebelum pulang kamu harus makan malam dulu di sini." Kakek dari arah dalam mansion muncul bersama Robert.
"Ah tentu, Pak Wijaya. Terima kasih."
"Ayo, kita makan sekarang. Rasanya senang kalau lihat meja makanku ramai."
Ada banyak menu makanan yang tersedia di meja. Rupanya Kakek beneran sedang menjamu orang tuaku.
"Sepertinya kita akan makan besar, Ma," komentar Papa melihat begitu banyak variasi menu yang tertata di meja.
Kakek tertawa, "kamu dan istrimu kan jarang-jarang makan di sini. Jadi, sekali-kali makan besar tak apa-apa lah. Ayo, segera duduk dan makanlah apa yang tersedia di sini."
Mama dan papa duduk di sisi sebelah kiri, berhadapan dengan Satria dan aku. Sedangkan kakek seperti biasa duduk di kursi kebesarannya, sisi paling ujung.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com