webnovel

Monosodium Glutamat

"Percintaan berhujankan rindu... Asmara kita... Akankah lama...."

Aku mengakhiri lagu itu. Membungkuk sejenak, dan seketika tepuk tangan dari para pengunjung kafe bersahutan. Ya Tuhan, lama sekali rasanya aku nggak pernah lagi pentas. Semoga itu tadi nggak buruk. Aku turun dari stage, sedikit tersenyum, dan mengucapkan terima kasih pada band yang mengiringi laguku tadi.

Aku kembali ke meja menemui Satria.

"Kamu ngerjain aku," ucapku begitu duduk. Tapi Satria malah senyum-senyum dari tadi, memandangku, membuatku jengah.

"Itu tadi beneran suara kamu?" tanya Satria. Aku tahu dia sedang menggodaku.

"Bukan, itu suara jelmaan Dewi."

"Ah, aku setuju sama kamu. Suaranya merdu. Seorang Dewi ternyata bisa menyanyi seindah itu."

Aku tersenyum malu. Mungkin saja wajahku sudah terlihat seperti tomat sekarang.

"Jangan bercanda terus. Aku udah lama nggak nyanyi, tapi kamu menjebakku."

"Aku cuma mewujudkan apa yang kamu ingin. Rea..."

Aku mengangkat wajah, menatapnya sejenak. "Ya?"

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo