Aku di sini. Di kamar hotel tempat Satria menginap. Duduk bersandar pada punggung sebuah tempat tidur berukuran big size seraya memainkan jari jemari. Sedang Satria berdiri menyilangkan kedua tangannya di ujung tempat tidur, sembari menghujamkan tatapannya yang tajam. Dia belum puas ternyata mengomeliku di Malioboro tadi.
"Kamu nggak usah ngurus-ngurus kepindahan kuliahmu sendiri. Biar Ruben yang mengurusnya."
"Tapi Bang--"
Aku nggak jadi melanjutkan kalimat ketika mata Satria melotot.
"Dan aku nggak mau kejadian seperti ini terulang lagi. Ke mana aja kamu seharian ini? Jangan ada yang kamu tutup-tutupi."
Aku nggak tahu pentingnya apa Satria menanyaiku seperti ini. Kayak dia peduli aja.
"Aku ke Kaliurang, Prambanan, Parangtritis, dan Malioboro. Udah itu doang kok."
"Hebat ya, bisa jalan-jalan jauh. Ditelepon nggak aktif, kirim pesan juga nggak dibalas."
"Iya, maaf." Aku menunduk. Begini lebih baik. Biar dia nggak terus-terusan mengomel.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com