Setelah mendengar yang terjadi kemarin, baik Qinara atau pun Bella mereka sama-sama khawatir. Sebenarnya mereka terpaksa melakukan ini karena tak ingin Genio terlibat masalah seberat itu.
Entah harus bagaimana sekarang, mereka berdua tidak membiarkan laki-laki itu untuk bersekolah terlebih dahulu. Meskipun pada awalnya Genio bersikeras menolaknya dan lebih ingin bersekolah.
"Ma, aku takut," ujar Qinara khawatir. Bella yang merupakan ibu dari dua orang anak ini juga sedang tak kalah cemasnya dengan putri pertamanya itu.
Bella mengusap wajahnya, setelah itu terduduk disebuah sofa yang dekat dengan dimana posisi dirinya berada.
Kedua tangannya menutupi wajahnya, ia pun juga sama merasa ketakutan. Meskipun disisi lain dirinya juga merasa bersalah kepada putranya.
"Maafin Mama, Sayang," lirihnya yang kini tengah melamun menatap kosong ke depan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com