Brian dan juga Imelda baru saja akan meninggalkan rumah sakit. Tiba-tiba saja, wanita itu menghentikan langkahnya dan melirik sebuah mobil yang terparkir tak jauh dari lobby rumah sakit.
"Bukankah itu mobil Martin?" tanyanya tanpa melihat ke sebuah mobil yang cukup dikenalnya.
"Di mana, Sayang?" Brian juga ikut penasaran pada sosok orang kepercayaan dari ayahnya itu.
Imelda tersenyum hangat lalu memandang suaminya. Kemudian mendekati wajah Brian yang berdiri di sebelahnya. "Lihat arah jam dua," ucapnya tanpa melihat sebuah mobil yang dimaksudkan. Dia bersikap seolah tak menyadari keberadaan Martin
"Untuk apa Martin datang kesini diam-diam? Bahkan dia sama sekali tak menyapa kita berdua," sahut Brian dalam wajah yang mulai kesal. Dia sempat mencurigai sosok pria di dalam mobil itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com