Martin mengerti arah pembicaraan Vincent kepadanya. Dia ingin dirinya masuk dalam sistem keamanan jaringan intelijen itu. Pria itu tak mungkin mau melakukan sesuatu tanpa alasan apapun. "Kamu pikir ... data yang masuk ke dalam komputer itu lebih valid?" Martin melemparkan tatapan tajam pada sahabatnya itu. "Terkadang ... data manual itu justru yang sebenarnya. Komputer lebih mudah direkayasa untuk menutupi tindakan yang tidak biasa," jelasnya pada ketiga orang dalam ruangan itu.
"Kenapa tidak meminta bantuan Alex saja? Bukankah dia orang kepercayaan Papa?" sahut Imelda sambil bangkit dari tempat duduknya. Dia terlalu bersemangat untuk mengungkapkan dalang dari semua inside yang sudah menimpa keluarganya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com