Begitu membuka pintu kamarnya, Brian melihat Martin sudah berdiri di depan pintu. "Masuklah!" Hanya kalimat itu yang langsung terlontar dari mulut seorang Brian Prayoga. Dia tak menyangka jika orang kepercayaan dari ayahnya itu bisa datang sangat cepat.
Setelah dipersilahkan masuk, Martin langsung melewati Brian yang masih berdiri di tempatnya. Sebuah pemandangan yang cukup mengusik hati, di saat melihat Imelda begitu sedih dan terlihat sangat terluka. "Apa yang sudah kamu lakukan pada Imelda?" teriak Martin dengan sangat keras. "Aku akan menghancurkanmu jika menyakiti Imelda!" ancamnya dalam wajah yang sangat geram.
Suara helaan nafas terdengar saat Brian mulai menghampiri Martin yang sejak tadi terus memandangi istrinya. "Sepertinya ... aku memang pantas disalahkan atas kesalahanku yang menjadikan istriku begitu terluka," jelasnya dengan cukup menyakinkan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com