webnovel

Maaf, Aku Tidak Tahu. Sungguh, Aku Benar-benar Tidak tahu

Yang Kun memandang sebuah toko didepannya dengan mata penasaran, sebelum akhirnya, punggungnya ditepuk Guy dan mendorongnya masuk.

"Ohhhh, selamat datang !!!! Apa yang ingin kalian makan?" suara ini datang dari seorang pria tua yang sepertinya pemilik toko ini.

Yang Kun tentu saja tahu siapa dia, Teuchi, paman pembuat ramen dari gerai Ichiraku Ramen, dan merupakan tempat palinh penting protagonis dunia ini.

"Lima ramen ekstra besar dengan tambahan char siew !!!!!" Guy mengatakan ini dan duduk di salah satu bangku dengan tenang.

"Ok !!!! Tunggu sebentar !!!!"

Selagi paman itu memasak ramen, Yang Kun, Neji, Lee, dan Tenten juga duduk di salah satu kursi disana, yang mana untungnya tidak ada pelanggan saat ini sehingga jumlah kursi pas.

"Guy-sensei, apa kau yakin akan memakan ramen saat kau masih sakit?" Tenten bertanya dengan prihatin.

Disaat Guy ingin menjawab, Yang Kun yang berada disebelah Guy menepuk pundaknya dan berkata: "Jangan khawatir, paman alis tebal sudah sembuh."

"Hah?"

"Benarkah, Guy-sensei ?!"

"....."

Tenten terlihat bingung, sedangkan Lee bertanya pada Guy dengan sangat bersemangat.

Adapun Neji, dia selalu menatap Yang Kun dengan tajam dari tadi. Padahal tidak ads dendam diantara mereka.

"Sembuh? Bagaimana bisa lukaku sembuh begitu cepat? Paling cepat ini sembuh dalam dua minggu....Huh? Hmmmm??????"

Guy menepuk tangannya yang patah dengan tangannya yang lain, dan tiba-tiba merasa kalau tangannya tidak terasa sakit sehingga membuatnya bingung!

Dia dengan cepat langsung membuka perbannya, lalu memutsr-mutar tangangannya sampai akhirnya wajah terkejut terlihat dengan jelas di wajahnya !!!!

"Oh Oh Oh !!!!! Aku sembuh?! Apakah aku sudah memiliki kemampuan regenerasi seperti Hokage-sama ????" Guy mengatakan ini sembari meregangkan anggota tubuhnya dengan bersemangat.

"Jangan terlalu banyak berpikir, aku merawatmu barusan." Yang Kun menopang pipinya dengan kedua tangannya dan mengatakan ini dengan datar.

Mendengar ini, Guy, Neji, Tenten, dan Lee terkejut.

'Apakah tepukan tadi? Tapi tidak sda reaksi chakra dari sana sebelumnya...' Guy berpikir dengan serius.

Tapi akhirnya dia melupakannya dan berterima kasih pada Yang Kun.

"Untuk ini, aku harus berterima kasih !!!!"

Yang Kun mepambaikan tangannya dan berkata: "Anggap kompensasi dariku karena mematahkan beberapa tulangmu."

"Hah?! Tunggu sebentar !!!!!" Tenten mendobrak meja dengan keras dan berkata: "Guy-sensei dilukai olehmu? Apa maksudnya !!!!!!"

Yang Kun mengerutkan keningnya dan bertanya, "Apa kalian tidak tahu?"

Saat Yang Kun melihat kearah Guy, dia melihatnya sedang menggaruk kepala bagian kepalanya dengan senyuman canggung.

"Berita itu seharusnya dibungkam, tapi kau malah membongkarnya." katanya.

Yang Kun tanpa sadar terbatuk saat mendengarnya dan hanya bisa memandang ke arah lain dan berkata: "Maaf, aku tidak tahu. Sungguh, aku benar-benar tidak tahu."

"....."

Jika berita tentang beberapa Jonin dipukuli oleh seorang anak berusia 15 tahun diketahui musuh ataupun warga sipil di desa ini, maka itu akan menyebabkan beberapa hal yang tidak mengenakkan.

Jadi, pembungkaman berita memang merupakan langkah terbaik untuk mencegah hal ini terjadi !!!!!

Tapi karena sang pembuat onar tidak mengetahuinya, saat ini, berita ini bocor meskipun hanya pada beberapa orang di kedai ramen ini saja.

"Guy-sensei dikalahkan olehmu... Guy-sensei, apa kau bisa menceritakannya kepada kami dengan jelas?" Neji bertanya dengan serius oada Guy.

Guy hanya menghela nafas dan berkata: "Bukannya tidak mungkin, tapi kalian seharusnya sudah tahu."

"Apa yang terjadi beberapa saat yang lalu, bukanlah serangan musuh...atau memang bisa dibilang serangan musuh?" Guy melipat kedua tangannya didepan dadanya dan berpikir.

"Tapi intinya, pertarungan yang menghancurkan beberapa tempat di Konoha dan menyebabkan beberapa Jonin terluka terutama Kakashi, itu terjadi karena kami melawannya." Guy menunjuk Yang Kun yang hanya bisa tertawa canggung.

Mendengar ini, Lee menatap Yang Kun dengan mata yang membara, Tenten menutup mulutnya dan membuka matanya lebar-lebar, sedangkan Neji mengerutkan keningnya lebih dalam.

"Jangan bahas itu lagi, lagipula tidak ada yang mati dalam pertarungan tadi." Yang Kun menambahkan.

"Ya, itu memang bukanlah pertarungan hidup dan mati....cedera paling parah hanya diderita olehku, Kakashi, dan Inoichi."

Yang Kun mengangkat kepalanya dan bertanya: "Kalau Kakashi aku tahu dia terluka parah karena penggunaan mata sharingannya, tapi Inoichi ini?"

Guy menghela nafas dan berkata: "Tidak diketahui, dia saat ini koma dan tidak sadarkan diri di rumah sakit meskipun menurut dokter, tidak ada yang salah pada tubuhnya."

Yang Kun mengerutkan keningnya dan tiba-tiba bergumam, "Inoichi....apakah paman pirang itu? Jika memang begitu, maka dia benar-benar dalam bahaya...."

Yang Kun tidak bercanda, itu karena jika jiwa seseorang pecah, maka kematian hanya menunggu waktu !!!!!

Selain itu, Inoichi menderita serangan yang kuat dari Wei Rong dan Four Beast Evil Fiends tanpa ada penahanan diri !!!!!

"Aku akan kesana, paman alis tebal, kau ikut?" Yang Kun bertanya dengan ringan.

Guy mengangguk dan tersenyum lebar: "Tentu saja !!!! Kuharap kau bisa menyembuhkannya !!!!"

"Itu wajar."

Selagi mereka berbincang, lima mangkuk ramen besar tiba-tiba disajikan di meja kelima orang itu.

"Silahkan dinikmati !!!" kata paman Teuchi.

Berbeda dengan keempat orang lainnya yang segera memakan ramennya, Yang Kun menatap paman Teuchi dengan serius

"Paman, tolong buatkan aku sepuluh mangkuk lagi !!!!"

" !!!!!! "

Paman Teuchi terkejut, tapi saat melihat mata serius Yang Kun, dia segera mebyisingkan lengan bajunya dan berkata: "Diterima !!!!"

Mendengar ini, Yang Kun mengangguk dan berkata: "Rong Rong, Jiu'er, waktunya makan."

Dua sosok gadis kecil tiba-tiba muncul di pankuan Yang Kun, dan Gu Xijiu segera memakan ramen dalam mangkuk dengan cepat !!!

Adapun Wei Rong, dia dengan nyaman memandang lingkungan sekitar dengan mata besarnya yang indah.

Atau itulah yang terjadi di permukaan...

"Lucu !!!!!"

Tenten segera berteriak keras saat melihat mereka, tapi karena tempatnya dipisahkan oleh Neji di tengah, dia hanya bisa mengatakan itu.

Wei Rong tidak merespon Tenten, tapi memiringkan kepalanya dan bertanya pada Yang Kun: "Adik?"

"Pintar." Yang Kun mengelus rambut Wei Rong dengan lembut dan memujinya.

Adapun Gu Xijiu, dia dengan nikmat menyantap mangkuk kedua yang baru saja ditaruh oleh paman Teuchi.

Melihat kecepatan makan Jiu'er, bukannya terkejut atau takut, paman Teuchi menjadi lebih bersemangat !!!!

"Sepertinya, aku mendapat penantang yang hebat disini !!!!!"

Siguiente capítulo