webnovel

Sebuah Firasat

Ivi menumpuk tangan nya yang satunya lagi di atas genggaman tangan Felix yang tadinya tangannya ia gunakan untuk menopang dagunya. Ia lalu mengatakan sesuatu.

"Aku yakin dan percaya bahwa Allah gak akan mungkin memberi cobaan di luar batas kemampuan hamba-Nya. Aku yakin bahwa cepat atau lambat, kita akan segera menemukan waktu bahagia itu.." ucap Ivi tersenyum.

Felix mengangguk.

"I love you yesterday, today, the next day and forever.." ucap Felix dengan senyuman.

"I love you too more and more.." ucap Ivi.

Tak lama, makanan pun datang dan mereka pun menikmati makanan mereka.

"Selamat menikmati mas, mbak.." ucap pelayan itu ramah.

"Thank you mbak.." ucap Ivi.

Pelayan itu pun mengangguk lalu pergi dari sana.

"Selamat makan sayang.." ucap Felix.

"You too.." ucap Ivi.

......

Arzam dan Elina baru saja memasuki sebuah cafe untuk quality time setelah beberapa hari yang lalu mereka saling sibuk dengan urusan mereka.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo